Turbin Bertenaga Topan Bisa Hasilkan Sumber Energi Jepang Selama 50 Tahun

By , Minggu, 9 Oktober 2016 | 20:00 WIB

Seorang insinyur Jepang, Atsushi Shimizu berhasil membuat turbin bertenaga topan pertama di dunia. Turbin berbentuk seperti pengocok telur ini tidak hanya dirancang untuk menahan kekuatan yang luar biasa dari siklon tropis, tetapi juga dapat memanfaatkan energinya.

Shimizu mengatakan, dari satu angin topan, serangkaian pembangkit listriknya dapat menjadi sumber energi Jepang untuk 50 tahun. Turbin bertenaga topan tersebut memiliki potensi energi yang besar, mengingat bahwa ada enam topan yang melanda negeri sakura tahun ini.

“Sebenarnya Jepang memiliki lebih banyak tenaga angin ketimbang surya, hanya saja tidak dimanfaatkan. Jepang memiliki potensi untuk menjadi negara adidaya angin,” ujar Shimizu kepada CNN.

Menurut pendiri perusahaan energi hijau Challenergy ini, turbin angin yang diimpor Jepang dari Eropa tidak cocok untuk iklim spesifik negaranya. Sebab, turbin-turbin impor tersebut cenderung rusak ketika topan melanda.

Berdasar masalah tersebut, Shimizu kemudian membuat turbin-turbin khusus. Meskipun belum pernah menghadapi topan sungguhan, tetapi teknologi itu dirancang untuk mengatasi pola angin tak terduga dan berkekuatan besar. Sumbu omnidireksional dan kecepatan bilah yang bisa disesuaikan, memastikan turbin itu tidak akan berputar di luar kendali.

Dalam uji simulasi, turbin mencapai tingkat efisiensi hingga 30 persen.  Jumlah tersebut memang sedikit lebih rendah dibandingkan turbin normal yang mencapai angka 40 persen, tetapi sekali lagi, turbin normal tidak dapat beroperasi dalam kondisi topan.

Efisiensi daya yang berkurang mungkin bukan masalah besar, mengingat betapa besarnya energi yang dihasilkan topan. Sekali terjadi, topan dapat menghasilkan tingkat energi kinetik yang setara dengan setengah kapasitas pembangkit listrik di seluruh dunia. Satu-satunya masalah adalah, bagaimana ‘menangkap’ energi tersebut secara fisik.

Selain harus mencari cara untuk menangkap energi dari topan, ada tantangan lain yang harus dihadapi oleh Shimizu dan timnya, yaitu masalah ruang penyimpanan energi. Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, tim peneliti telah mengambil langkah pertama mereka dengan memasang prototipe turbin pertama mereka di Okinawa, untuk mengujinya dengan topan sungguhan.

Saat ini, pemerintah Jepang sedang mencari sumber energi baru, setelah bencana di Fukushima mengacaukan program energi nuklir mereka. Sekitar 84 persen pasokan energi Jepang saat ini diimpor dari negara lain.

Jika turbin Shimizu terbukti berhasil mengambil energi topan dan memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat membuat Jepang lebih mandiri di masa depan.

“Kami tahu peluang kami sangat tipis,” aku Shimizu kepada Tech in Asia. “ Tetapi ada kesempatan dan inilah teknologi yang kami butuhkan,” pungkasnya.