Gunung Api Purba Nglanggeran Ikuti Ajang UNWTO Awards 2016

By , Minggu, 9 Oktober 2016 | 11:00 WIB

Kementerian Pariwisata mengajukan Gunung Api Purba Nglanggeran di Yogyakarta sebagai salah satu wakil Indonesia di ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Awards 2016. 

Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan program Nglanggeran Edu Village for tourism menjadi kandidat jawara di kategori Innovation in Non-Govermental Organization. Bersama empat perwakilan Indonesia lainnya, Gunung Nglanggeran akan beradu ketangguhan dengan perwakilan dari  154 negara, 7 wilayah, dan lebih dari 400 anggota afiliasi yang mewakili sektor swasta, lembaga pemerintahan, dan otoritas pariwisata lokal.

Gunung Nglanggeran tersusun atas materi vulkanik tua dengan banyak bebatuan besar yang menjulang tinggi. Kendati kini gunung tersebut tak aktif lagi, penelitian mengungkap bahwa sekitar 60 juta tahun silam, Nglanggeran merupakan gunung berapi aktif.

Gunung Nglanggeran tersusun atas materi vulkanik tua dengan banyak bebatuan besar yang menjulang tinggi. Berdasarkan penelitian, Nglanggeran merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun silam. (Warsono/National Geographic Indonesia)

Selain bentang alamnya yang apik, gunung yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki legenda yang membuatnya kian unik dan menarik. Di sekitar Gunung Nglanggeran, terdapat kampung yang hanya boleh dihuni oleh tujuh kepala keluarga.  

Sejak 1999 silam, pemuda karang taruna dan warga sekitar gunung api purba melakukan penghijauan di gunung ini. Saat kondisi gunung ini sudah mulai menghijau dan mempunyai daya tarik wisata. Pada 2007 kawasan ini mendapatkan bantuan promosi (FAM Tour) dan pendampingan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.

Pengunjung Gunung Api Purba Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, beranjak turun dari pos satu menuju pintu masuk pendakian gunung api purba. Sejak 1999 pemuda karang taruna dan warga sekitar gunung api purba melakukan penghijauan di gunung ini. Saat kondisi gunung ini sudah mulai menghijau dan mempunyai daya tarik wisata, pada 2007 kawasan ini mendapatkan bantuan promosi (FAM Tour) dan pendampingan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. "Aset alam harus tetap dijaga seperti ini, masyarakat mengambil manfaat dari kunjungan wisatawan," ucap Sugeng Handoko, Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran. Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran diikutsertakan oleh Kementerian Pariwisata di UNWTO Awards 2016 untuk kategori Innovation in Non-Govermental Organization. Foto oleh Warsono @sony14 #natgeoindonesia #natgeotraveler #gunungapipurba #gunung #nglanggeran #gunungkidul #yogyakarta #pesonaindonesia

A photo posted by National Geographic Indonesia (@natgeoindonesia) on Oct 5, 2016 at 9:24am PDT

Jika dahulu warga sekitar Nglanggeran memenuhi kebutuhan ekonomi dengan mengambil serta menjual kayu dan bebatuan dari gunung tersebut, kini mereka beralih haluan dengan menerapkan praktek pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.

"Aset alam harus tetap dijaga seperti ini, sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat dari kunjungan wisatawan," ucap Sugeng Handoko, Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran.