George Airport, Bandara Pertama Pengguna Tenaga Surya Sepenuhnya

By , Rabu, 12 Oktober 2016 | 18:00 WIB

Dunia masih jauh dari revolusi energi terbarukan sangat dibutuhkan, namun sementara itu, proyek-proyek kecil di dunia menggarisbawahi potensinya. Salah satu contohnya ditemukan di kota George yang berada di Afrika Selatan, saat ini memiliki bandara dengan bertenaga surya pertama di benua Afrika.

Seperti yang dilansir oleh AFP, mulai dari menara pengawas hingga ke ruang bagasi semua tenaga berasal dari tenaga surya yang dihasilkan dari 2,000 panel fotovoltaik. Afrika Selatan memiliki rata-rata 2.500 jam cahaya matahari per tahun dan menghasilkan radiasi matahari tahunan lebih dari dua kali lipat dari Eropa. Berkat ini. panel surya yang relatif sederhana ini dapat menghasilkan 88 persen listrik lebih banyak dari yang dibutuhkan.

George Airport patut berbangga atas pencapaian ini. Di dalam terminal,layar dapat memberi tahu para penumpang betapa banyak ratusan infrastruktur rumah tangga yang dapat dipenuhi.

Namun, George Airport bukanlah bandara bertenaga surya pertama di dunia, karena Bandara Cochin yang berada di India Selatan ialah pemilik bandara bertenaga surya pertama di dunia.

Setelah beralih fungsi dari bandara pribadi menjadi bandara milik pemerintah, pusat transportasi saat ini dapat melayani sebanyak 700.000 penerbangan setiap tahunnya. Meskipun memiliki hari-hari cerah yang banyak, terdapat pula jaringan listrik cadangan yang terhubung ke generator listrik berbahan bakar fosil yang akan digunakan ketika memasuki musim hujan atau hari mendung yang dipicu oleh keberadaan pegunungan didekatnya.

Sejak panel surya dipasang kembali pada September 2015, bandara ini telah mengurangi emisi karbondioksida sekitar 1.355 ton .Tidak hanya dapat mengurangi akibat perubahan iklim, tetapi memberikan manfaat pula dalam bidang perekonomian bandara. Bandara George telah mengurangi biaya sebesar 40 persen.

Setelah beralih fungsi dari bandara pribadi menjadi bandara milik pemerintah, pusat transportasi saat ini dapat melayani sebanyak 700,000 penerbangan setiap tahunnya.

Batu bara masih digunakan untuk memenuhi 90 persen listrik di Afrika Selatan. Batubara merupakan salah satu pencemar polusi yang produktif, perampok tahunan puluhan juta nyawa manusia, dan yang paling penting, batubara adalah musuh nomor satu kesehatan, lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Jika tidak dengan cepat mengurangi penggunaan manusia terhadap sumber bahan bakar yang kotor ini, masa depan suram menanti peradaban manusia.

Energi terbarukan saat ini lebih murah dan mudah diakses dan bahkan lebih banyak daripada sebelumnya, dan jika ada negara dari negara-negara terpadat ke kota-kota kecil dapat memanfaatkan hal itu, mereka harus melakukannya.