Toughie, seekor katak Rabbs’ Fringe-limbed tree frog terakhir di dunia dan simbol dari krisis kepunahan spesiesnya, telah mati di Atlanta Botanical Garden.
Usia dari katak terkenal ini tidak diketahui, namun diperkirakan umur dari katak ini ialah sekitar 12 tahun dan kemungkinan lebih tua, karena ketika katak ini ditemukan, katak ini telah memasuki usia dewasa pada 2005.
Mark Mandica, seorang yang telah bekerja bersama toughie selama tujuh tahun mengatakan, cerita mengenai katak ini tidak sepenuhnya unik. “Banyak perhatian yang telah ia dapatkan di penangkaran, katak ini bahkan memiliki halaman Wikipedia sendiri,” kata Mandica, pimpinan yayasan Amphibian Foundation. “Namun, di luar masih banyak spesies lain yang telah menghilang, bahkan terkadang sebelum kita mengetahui bahwa spesies tersebut ada.”
Katak jantan lainnya yang berasal dari spesies serupa berada di Zoo Atlanta pada 2012, namun setelah gagal berjuang melawan penyakitnya, Toughie menjadi satu-satunya spesies yang tersisa.
Nyatanya, spesies dari Toughie sendiri (Ecnomiohyla rabborum) tidak diketahui sampai 2005, dan beberapa tahun setelah Toughie ditemukan yakni selama 2005 dalam misi penyelamatan katak yang dilakukan oleh Atlanta Botanical Garder dan Zoo Atlanta. Dia adalah salah satu spesies yang paling dicari untuk dilindungi oleh para ilmuwan karena serangan jamur chytrid yang mematikan di atas pusat Panama. Jamur Chytrid, adalah sebuah penyakit kulit yang dapat menyebabkan 100 persen kematian pada katak.
Toughie merupakan salah satu katak yang beruntung, karena menurut penelitian lapangan menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen amfibi yang berada di lokasi yang sama dengan Toughie dinyatakan bersih dari penyakit tersebut.
Pada tahun 2008, peneliti mendengar bahwa terdapat spesies sejenis yang berada di lokasi yang sama dengan Toughie ditemukan, namun tidak ada yang dapat membuktikannya. Katak jantan lainnya yang berasal dari spesies serupa berada di Zoo Atlanta pada 2012, namun setelah gagal berjuang melawan penyakitnya, Toughie menjadi satu-satunya spesies yang tersisa.
Setidaknya terdapat satu herpetologis menaruh sebuah harapan bahwa Toughie masih mempunyai beberapa kerabat yang tersisa di daerah Panama dan kemungkinan spesies tersisa sedang bersembunyi di suatu tempat di dalam hutan. “Perilaku dari genus ini dapat membuat mereka sulit untuk ditemukan karena bertempat tinggal di atas pohon-pohon yang tinggi,” kata Jonathan Kolby, direktur dari Honduras Amphibian Rescue and Conservation Center. “Spesies ini berkembang biak di dalam rongga pohon, saya berharap perilaku ini dapat memberikan perlindungan dari paparan jamur chytrid, meskipun jumlah spesies ini telah dilaporkan telah menipis setelah jamur chytrid menyerang daerah ini.”
Saat ini, katak tersebut telah mati , mati bersama seluruh spesiesnya. Sebagian besar jumlah hewan dan tumbuhan terus menghilang, kerugian semacam ini terus menjadi bukti bahwa kesehatan ekosistem dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, termasuk kita sendiri.