Sebuah Situs Perjalanan Menghentikan Penjualan Tiket Atraksi Hewan liar

By , Jumat, 14 Oktober 2016 | 11:00 WIB

Sebuah situs perjalanan, yang sedang berada di bawah tekanan pada awal tahun ini karena mempromosikan dan mengambil keuntungan dari kegiatan wisata yang tidak manusiawi, berencana untuk mendidik kesejahteraan hewan kepada pengguna situs.

TripAdvisor, sebuah situs review perjalanan populer dan perusahaan penjual tiket miliknya, Viator, mengatakan pada hari Selasa, mereka tidak akan menjual tiket kepada ratusan turis yang memiliki kaitan dengan kekejaman terhadap satwa liar, menggulingkan kebijakan perusahaan yang pernah menolak untuk mengingat kesejahteraan hewan sebagai bagian dari kegiatan promosi pariwisata.

Langkah tersebut menghentikan penjualan tiket pada menunggang gajah, pengalaman berenang bersama lumba-lumba, dan atraksi-atraksi memberikan makan pada harimau dan hewan-hewan eksotis lainnya kepada para pengunjung setelah satu setengah tahun penyelenggaraan kampanye protes dari kelompok kesejahteraan hewan milik London dan dilaporkan oleh National Geographic Wildlife Watch.

Objek wisata seperti itu telah terbukti menyebabkan trauma psikologis dan fisik pada hewan yang dapat mempersingkat usia hidup mereka. Mereka juga banyak mengambil satwa liar yang berada di alam untuk dijadikan sebagai salah satu atraksi pariwisata miliknya.

Banyak wisatawan yang merupakan pecinta hewan namun tidak menyadari bahwa menunggang gajah dan pertunjukkan satwa liar lainnya dapat menyakiti hewan tersebut. (Scott S. Warren, National Geographic Creative)

Ketika sedang dilatih untuk membawa para pengunjung, para gajah biasanya harus melalui sebuah tabrakkan-tabrakkan kecil yang melibatkan pukulan dengan tongkat dan bergerak di kandang yang kecil. Harimau dan singa sering dibius guna membuat mereka lebih tenang dan aman untuk para turis ketika sedang berfoto bersama. Sedangkan para lumba-lumba yang dijadikan sebagai teman berenang para wisatawan, mereka tidak mampu berburu, menjelajah dan bermain sebebas ketika mereka berada di alam liar sehingga dapat menimbulkan stress dan mengakibatkan kelainan perilaku pada dirinya.  

Ketika National Geographic menanyakan tentang kebijakan milik TripAdvisor pada awal tahun ini, juru bicara dari perusahaan ini mengatakan bahwa hal tersebut bukan kendali dari TripAdvisor untuk mengarahkan para pengguna yang menginginkan atraksi tertentu sehubungan dengan atraksi hewan.

“Ini adalah langkah yang tepat agar dapat menghentikan penjualan ratusan pertunjukkan satwa liar yang kejam dan jutaan pengguna yang berpikir bahwa berfoto dengan harimau atau menunggangi gajah adalah sesuatu yang harus Anda lakukan.”

Namun, perusahaan ini yang memiliki salah satu situs perjalanan tersibuk di dunia tidak hanya mengakhiri penjualan tiket mereka pada atraksi hewan, namun mereka juga mengembangkan sebuah portal untuk mendidik para turis dalam praktik kesejahteraan hewan dan pemahaman konservasi pada berbagai satwa liar yang menjadi bagian dari wisata atraksi satwa liar.

“Kebijakan terbaru milik TripAdvisor dan juga usaha untuk mendidik dirancang sebagai wujud kita dalam membantu meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan para hewan, khususnya dalam peraturan pemasaran yang memiliki batas perlindungan,” kata Stephen Kaufer, presiden dan pendiri TripAdvisor dalam sebuah pernyataan.   

Perusahaan akan segera menghentikan penjualan tiket pada beberapa jenis atraksi, dan penjualan tiket lainnya akan diakhiri pada awal 2017, bersama dengan peluncuran portal pendidikan miliknya.

Semua pertunukkan hewan, bahkan yang sudah tidak dapat dipesan akan tetap ada untuk dijadikan sebagai review pada situs TripAdvisor dan akan dihubungkan langsung ke dalam portal pendidikan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu oleh World Animal Protection and WildCRU menemukan bahwa para turis tidak begitu baik dalam menentukan apakah sebuah atraksi satwa liar manusiawi atau tidak. Para peneliti juga menemukan bahkan atraksi yang ahli dinilai sangat tidak manusiawi sering mendapatkan review yang bagus di dalam TripAdvisor.

Itulah mengapa begitu penting bagi TripAdvisor untuk meningkatkan dan mendidik para penggunanya, kata Steve McIvor, pendiri dari World Animal Protection.

“Penyalahgunaan terhadap hewan ini tersembunyi di dalam produk industri pariwisata. Jutaan orang mengunjungi TripAdvisor untuk membimbing untuk melihat dan melakukan sesuatu ketika hendak berlibur,” kata Mc Ivor dalam email.  “Ini adalah langkah yang  tepat agar dapat menghentikan penjualan ratusan pertunjukkan satwa liar yang kejam dan jutaan pengguna yang berpikir bahwa berfoto dengan harimau atau menunggangi gajah adalah sesuatu yang harus Anda lakukan.”