Beardog, atau amphicynids yang merupakan seekor karnivora dan memiliki berat sebesar 1.000 lbs atau sekitar 450 kg. Texas adalah rumah bagi para pendahulu spesies kelompok ini, termasuk dua spesies beardog kecil yang sudah diklasifikasikan kembali dengan nama ilmiah baru.
“Kami telah mengetahui hewan ini selama 30 tahun, namun tidak tahu persis jenis karnivora seperti apa hewan ini,” kata peneliti Susumu Tomiya seorang postdoctoral scholar dari Field Museum di Chicago dalam sebuah pernyataan. Tomiya dan rekan-rekan melaporkan penemuan mereka dalam jurnal Royal Society Open Science.
Tomiya baru saja mulai bekerja di Field Museum ketika ia menyadari bahwa terdapat beberapa rahang dari karnivora kecil ini dalam kelompok mamalia tampak salah dikategorikan. Kedua beardogs kecil ini hidup sekitar 37 atau 38 juta tahun yang lalu di wilayah yang saat ini adalah Texas.
Dua spesimen rahang yang disebut Miacis australis dan Miacis cognitus, keduanya memiliki permukaan datar dan gigi atas yang digunakan untuk menghancurkan makanan, bujan hanya merobek atau mencabik makanan. Fitur ini membuat Tomiya berpikir bahwa hewan ini tidak karnivora murni, tetapi juga memakan makanan lain seperti buah dan serangga. Giginya juga memiliki kemiripan dengan gigi milik beardog setelahnya yang lebih besar, pikir Tomiya.
Ia dan rekan-rekannya menggunakan X-ray beresolusi tinggi untuk merekonstruksi secara digital rahang dan fragmen tengkorak dari kedua hewan ini. Rekonstruksi digital beresolusi tinggi dapat membantu para peneliti untuk membandingkan fitur anatomi internal, seperti dimana lokasi rongga telinga akan berada .
Sebagai hasilnya, para peneliti mengganti nama kedua beardogs tersebut. Miacis cognitus menjadi Gustafsonia cognita, dan Miacis australis menjadi Angelacrtocyon australis.
Perubahan nama ini menjadi penting karena dapat membantu dalam memperjelas sejarah evolusi awal beardogs. Dan hewan ini merupakan bagian kelompok yang sama seperti anjing, srigala, beruang, rubah, singa laut dan musang.
“Mereka sama-sama memiliki hubungan dengan anjing yang hidup saat ini,”kata Tomiya. “Mereka bukan nenek moyang langsung dari serigala dan beruang modern, namun lebih seperti sepupu mereka.”
Dua beardogs Texas ini berada di antara spesies paling awal beardog berkembang, kata Tomiya, dan penemuan kembali dari spesies ini menunjukkan bahwa bagian selatan Amerika Utara mungkin memiliki peran penting dalam proses evolusi beardog . Kedua spesies ini hidup pada masa perpindahan iklim dari subtropis menjadi pendingin dan pengering, dan dari fosilnya terlihat jelas bahwa hewan ini berkembang pada saat perubahan tersebut. Perubahan beardog dari berukuran kecil hingga besar merupakan pola umum yang terjadi dalam evolusi vertebrata, tambah Tomiya.
“Dengan mempelajari bagaimana perbedaan beardogs yang menyusut dari waktu ke waktu bisa memberitahu kami tentang pola yang lebih besar dari evolusi karnivora, ”katanya.