Uranus, planet terbesar ketiga di Tata Surya diduga memiliki dua satelit alami tambahan. Sejauh ini, Uranus memiliki 27 satelit alami yang telah dikonfirmasi keberadaannya.
Dugaan tersebut mencuat ketika dua ilmuwan planet bernama Rob Chancia dan Metthew Hedman dari University of Idaho yang mengkaji ulang data dari pesawat antariksa Voyager 2 pada 1986. Mereka menemukan pola tak lazim pada dua cincin Uranus, yakni Alpha dan Beta.
Sekadar informasi, meskipun Saturnus menjadi planet bercincin yang paling populer di Tata Surya, namun Saturnus bukanlah satu-satunya planet bercincin. Planet gas raksasa seperti Jupiter, Uranus dan Neptunus pun memiliki sistem cincin masing-masing.
Kedua cincin Uranus itu menampilkan pola bergelombang yang sebelumnya luput dari perhatian para ilmuwan.
“Pola ini mungkin muncul dari bulan kecil yang mengorbit di bagian luar cincin,” tulis Chancia dan Hedman dalam laporan mereka.
Peneliti menduga bahwa bulan ini sangat kecil dan gelap, sehingga membuat mereka tersamarkan dengan latar belakang hitam. Akibatnya, mereka pun luput dari pengamatan pesawat antariksa Voyager 2.
Kedua bulan tersebut, menurut peneliti, sepertinya mengorbit planet pada jarak yang lebih dekat jika dibandingkan dengan satelit alami lainnya. Hal itulah yang menyebabkan terbentuknya pola aneh pada cincin terdekatnya.
Mereka memprediksikan, bahwa jika kedua bulan tersebut benar-benar ada, ukuran diameternya tak lebih dari 4-14 km.
Mark Showalter dari SETI Institute di California, ilmuwan planet yang sebelumnya telah menemukan bulan di sekitar Uranus, turut mengomentari studi ini. "Keberadaan bulan baru di Uranus tentu sebuah kemungkinan yang sangat masuk akal," katanya kepada New Scientist.
Hingga saat ini, penemuan ini belum bisa dikonfirmasi. Para astronom tak punya banyak kesempatan untuk mempelajari Uranus karena jaraknya yang setara dengan 20 kali jarak Matahari-Bumi. Informasi yang ada hanya berasal dari Voyager 2 yang diambil pada 30 tahun lalu. Kini, tim ilmuwan sedang bersiap menyelidiki Uranus dengan Teleskop Antariksa Hubble untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Hubble adalah "taruhan terbaik" untuk menemukan satelit Uranus baru, tapi jika gagal, mungkin inilah waktunya Uranus mendapatkan misi pengorbit sendiri," pungkas Showalter.