Ilmuwan Berhasil Melacak Asal-Usul Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko

By , Rabu, 19 Oktober 2016 | 18:00 WIB

Analisis statistik dan komputasi terbaru yang dilakukan oleh Mattia Galiazzo dan Paul Wiegert, duo peneliti di Universitas Western, Kanada, menunjukkan bahwa komet 67P/Churyumov-Gerasimenko kemungkinan besar lahir di Sabuk Kuiper di luar Neptunus.

“Hasil ini berasal dari perhitungan orbit komet sekarang ke masa lalu, yang merupakan komputasi sulit karena kekacauan orbit yang disebabkan oleh pertemuan dekat dengan Jupiter, " ujar Mattia Galiazzo, salah satu peneliti.

Kedua peneliti, berpikir bahwa komet 67P berukuran lebar 4 km ini membutuhkan waktu sekitar 6,5 tahun untuk mengorbit Matahari. Selain itu, diperkirakan komet 67P belum lama berada di bagian dalam Tata Surya kita. Komet ini baru tiba sekitar 10.000 tahun silam.

 67P / Churyumov-Gerasimenko merupakan anggota komet “Keluarga Jupiter” atau “periode pendek”, yang berada pada jarak jauh dari matahari, tetapi bisa membelok ke dalam tata surya bagian dalam setelah tabrakan atau interaksi gravitasi.

Analisis terbaru menunjukkan bahwa komet 67P/Churyumov-Gerasimenko kemungkinan besar lahir di Sabuk Kuiper di luar Neptunus. (Mattia Galiazzo & Paul Wiegert/Western University)

Komet-komet periode singkat pada umumnya memang berasal dari Sabuk Kuiper, sementara tipe lainnya, komet periode panjang, berasal dari jarak yang lebih jauh, di dalam “gudang” komet yang disebut Awan Oort.

Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pernah "dihinggapi" oleh pesawat antariksa Rosetta milik ESA selama lebih dari dua tahun, sebelum misinya berakhir pada 30 September silam. Rosetta bahkan sempat mendaratkan robot penjelajah komet pertama, Philae, untuk menyelidiki komet tersebut lebih dekat.