Mengintip Eta Carinae, Sistem Bintang yang Akan Meledak

By , Selasa, 25 Oktober 2016 | 16:00 WIB

Jika kita bisa memillih satu bintang menuju ke supernova, maka pilihkah Betelgeuse (raksasa merah yang menandai bahu kanan Orion) atau Eta Carinea, salah satu bintang terbesar dan aneh di langit.

Ledakan Betelgeuse lebih mudah terlihat di daerah Pantai Barat AS, namun ledakan Eta Carinea akan menjadi pemandangan yang tak mengesankan, spektakuler. Layaknya super(duper)nova yang terlihat dari belahan bumi selatan pada siang hari.

Jika kita beruntung, ledakan itu akan terjadi secepatnya, namun memang kematian Eta Carinae belum sepenuhnya dapat dipastikan. Eta Carinae dapat meledak hari ini, bahkan 10.000 tahun ke depan, atau mungkin sudah meledak beberapa ribu tahun yang lalu. Syukurlah letaknya cukup jauh dari Bumi, sehingga kita belum menemukan (atau masih menunggu) foton tiba di Bumi.

Baru-baru ini, para ilmuwan mengambil tampilan rinci (namun menggelora) sepasang bintang bergolak, Eta Carinae, Peneliti mengamati sistem bintang menggunakan Very Large Telescope (VLT) di Chile.

Eta Carinae adalah objek yang paling terang dan besar di lingkungan kosmik kita. Bintang utamanya berukuran lebih dari 90 kali massa matahari, dan bersinar sekitar lima juta kali lebih terang. Ia dikelilingi oleh nebula berdebu besar, sehingga tampak redup dilihat dengan mata manusia. Salah satu awan yang menyelubunginy adalah Homunculus Nebula.

Tahun 1800-an, Eta Carinae melepaskan serangkaian letusan yang mengubah sistem bintang ke titik terang cahaya di langit selatan. Tidak ada yang mengetahui kapan Eta Carinae akan meletus lagi atau bagaimana mengerikannya ledakan yang akan terjadi, mengingat sistem ini tertatih-tatih di tepi stabilitas.

Alasan itulah yang membuat astronom Gerd Weigelt dari Max Planck Institute for Radio Astronomy baru-baru merubah arah VLT untuk Eta Carinae. Ia meminta untuk mengamati sistem bintang tersebut dari dekat, di daerah antara dua bintang. Wilayah antarbintang relatif kecil, sehingga butuh upaya gabungan dari empat teleskop untuk melihatnya secara rinci.

Tim menemukan bahwa angin kencang yang ditiup oleh bintang-bintang Eta Carinae saling bertabrakan pada kecepatan yang sama, saat mereka memanaskan wilayah antar bintang hingga mencapai jutaan derajat. Partikel yang bertabrakan juga melepaskan radiasi x-ray secara intens. Ini menghasilkan pola emisi yang membingungkan, para astronom masih belum bisa menjelaskannya.

Terlebih lagi, tim peneliti mendeteksi struktur yang tak terduga, berbentuk kipas yang dihasilkan oleh tabrakan beruntun bencana angin dua bintang.

Sistem ini masih memiliki banyak misteri, kita hanya bisa berharap para astronom akan memecahkan teka-teki Eta Carinae sebelum ledakan terjadi. Kapan pun ledakan akan terjadi, bersiaplah. Itu akan menjadi pemandangan yang menakjubkan. Semoga langit cerah.