Tim ilmuwan di Departemen Energi Oak Ridge National Laboratory Amerika Serikat secara kebetulan berhasil mengubah karbondioksida langsung menjadi etanol. Untuk membentuk etanol, para peneliti itu menambahkan “paku nano” karbon dan tembaga pada karbondioksida.
Etanol merupakan jenis alkohol yang ditemukan pada hand sanitizer dan beberapa jenis minuman. Etanol juga bisa diubah menjadi bahan bakar. Bensin di Brasilia, misalnya, mengandung 25 persen etanol.
“Kami menemukannya secara tak sengaja. Kami mencoba untuk mempelajari langkah pertama pada reaksi yang awalnya diusulkan, ketika kami menyadari bahwa katalis melakukan seluruh reaksi sendiri,” ujar penulis utama studi, Adam Rondinone.
Sebenarnya, eksperimen tim ini merupakan bagian dari proyek penelitian jangka panjang yang menyelidiki bagaimana mengubah karbondioksida menjadi etanol. Para peneliti mengira, prosesnya akan membutuhkan beberapa langkah dan reaksi kimia yang rumit, namun ternyata justru lebih mudah dari yang mereka bayangkan. Mereka hanya perlu menambahkan katalis tunggal (tembaga) untuk mengubah karbondioksida jadi etanol.
Penemuan ini merupakan terobosan besar, mengingat bahwa karbondioksida yang merupakan aktor utama yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, dapat diubah menjadi bahan bakar.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah teknologi ini akan diproduksi secara massal. Jika biayanya terjangkau dan tersedia secara luas, teknologi ini berpotensi menjadi penghasil energi alternatif yang ramah lingkungan.