Gua ini terletak di dekat kota Kantemó, di selatan Semenanjung Yucatan, Meksiko. Ia termasuk destinasi ekowisata yang berkembang bagi para petualang. Sekitar 300 pengunjung memasuki gua setiap tahunnya.
Menurut Liliana Garcia Ramirez, direktur Amigos de Sian Ka'an, sebuah organisasi nirlaba lokal, pengunjung berharap bisa melihat sekilas perilaku yang tidak biasa dari para satwa. Salah satu satwa di gua tersebut adalah ular tikus kuning-merah (Pseudelaphe flavirufa) yang tidak berbisa. Ramirez mengatakan, walaupun tampilannya menyeramkan, ular tersebut bukan ancaman bagi pengunjung.
Ular biasanya memangsa hewan yang lebih kecil seperti tikus, kadal, dan hewan kecil lainnya di tanah dan hutan. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa ular menemukan mangsa baru, yakni kelelawar.
Enam spesies kelelawar yang diketahui hidup di gua, membuat ular melakukan aktivitas bervariasi. Ketika kawanan kelelawar masuk ke dalam atau keluar dari gua secara massal, ular akan meluncur turun dari rumah bercelah mereka. Ular menggantung ke bawah, mereka menyambar potongan lezat kelelawar langsung dari udara dengan mulut mereka.
Di Yucatan, penduduk setempat (banyak dari mereka keturunan bangsa Maya) telah lama mengetahui kebiasaan ular ini. Selain terkenal sebagai gua kelelawar, gua tersebut juga disebut Gua Ular Menggantung (Hanging Snakes atau Serpents).
“Masyarakat setempat berkomitmen untuk melestarikan gua ini," kata Ramirez.
Semua pengunjung harus didampingi oleh pemandu yang bersertifikat. Tidak ada yang diperbolehkan untuk mengganggu atau menyentuh binatang. Satu kelompok pengunjung hanya dibatasi sepuluh orang. Ini dilakukan untuk meminimalkan hal buruk terjadi. Sampai sekarang, ular tampaknya tidak terganggu oleh pengunjung.