Tidur Sekamar Turunkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi

By , Rabu, 2 November 2016 | 14:00 WIB

Membiasakan bayi tidur di kamarnya sendiri memang dapat mengajarkan kemandirian sejak dini. Namun, sebaiknya lakukan hal itu setelah bayi berusia satu tahun lebih.

The American Academy of Pediatrics telah merilis rekomendasi baru mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), yaitu dengan merekomendasikan orangtua tidur seruangan dengan bayi setidaknya selama satu tahun pertama kehidupan bayi.

Kebijakan yang baru akan dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada bulan November ini meminta orangtua untuk sekamar dengan bayi mereka, sampai usia bayi genap satu tahun atau lebih. Tetapi, bayi disarankan untuk tidur di ranjang yang terpisah dengan orangtua, seperti boks bayi.

Dokter anak sendiri merekomendasikan orangtua untuk berbagi ruangan yang sama dengan bayi minimal selama enam bulan, atau idealnya setahun penuh.

Cara ini dinilai dapat menurunkan risiko SIDS sebanyak 50% atau sekitar 3.500 kematian bayi terkait tidur, termasuk SIDS, kecelakaan sesak napas, dan tercekik di tempat tidur.

Penulis utama Dr Rachel Moon menyatakan, "Orangtua juga diminta untuk tidak pernah menidurkan bayi di sofa atau kursi empuk, baik ketika bayi tidur sendiri atau bersama dengan orang lain. Kita tahu bahwa permukaan tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan bayi.”

Saat menata boks bayi, peneliti juga merekomendasikan orangtua untuk menggunakan seprei yang pas dengan matras (tidak kebesaran) dan hindari penggunaan selimut, sehingga tidak ada kemungkinan bayi tertutup sprei atau selimut saat sedang tidur.

Hindari pula meletakkan boneka, bantal, atau benda apapun di sekitar bayi yang berpotensi menutupi pernafasan bayi.