Kadal berduri (Moloch horridus) atau kerap dijuluki Thorny Devil (Iblis Berduri), mungkin merupakan kadal paling aneh sekaligus unik. Bukan hanya karena M. horridus merupakan satu-satunya spesies dalam genusnya, melainkan juga berkat anatomi tubuhnya.
Sekujur tubuh kadal ini dipenuhi duri-duri kerucut nan tajam, tak terkecuali kepala dan ekornya. Warna kulitnya bisa berubah-ubah, dari kuning menjadi cokelat kemerahan atau hitam, tergantung pada warna tanah yang mereka lewati. Spesies ini juga memiliki semacam kepala palsu di bahunya yang berfungsi untuk mengecoh predator.
Keunikan kadal berduri bertambah ketika tim ilmuwan berhasil mempelajari kemampuan adaptasi hewan ini sebagai penghuni gurun. Kadal berduri ternyata mampu memanfaatkan kulitnya untuk menyerap embun yang ada pada pasir.
Para peneliti menguji bagaimana mekanisme tersebut bekerja dengan membuat replika kulit resin kadal di laboratorium dan mengamati bagaimana benda tersebut menghisap genangan air, pasir yang lembab dan berembun.
“Struktur kulit khusus yang terdiri dari permukaan mikro terstruktur dengan saluran kapiler yang tersusun tumpang tindih dengan sisik, memungkinkan kadal ini mengumpulkan air dengan kapilaritas dan mengangkutnya ke mulut untuk ditelan,” tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Genangan air di gurun Australia nan gersang yang menjadi habitat spesies ini sangat jarang ditemukan. Karena itulah, hampir mustahil kadal berduri menggunakan mulutnya secara langsung untuk minum air. Untuk minum, kadal ini berdiri di pasir yang lembab, kemudian menggosok-gosokkan punggung atau perut mereka di atasnya.
Para peneliti mengatakan bahwa mungkin ini adalah upaya terakhir yang hanya dilakukan kadal ketika menghadapi masa kekeringan panjang. Biarpun begitu, si reptil berduri ini tampaknya tak kehabisan akal untuk bertahan hidup di lingkungan gurun yang keras.