Di ujung timur Pulau Dewata, masyarakat daerah Karangasem memiliki tradisi makan bersama yang disebut Mengibung. Konon, tradisi ini diperkenalkan oleh Raja Karangasem yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi.
Saat Kerajaan karangasem berhasil menaklukan kerajaan-kerajaan di Sasak, Lombok, para prajurit menggelar perayaan berupa makan bersama. Kala itu, sang raja membuat aturan makan bersama dalam posisi melingkar yang dinamakan Megibung. Bahkan, raja pun ikut makan bersama dengan para prajuritnya.
Di Restoran Kunyit, salah satu unggulan Anvaya Beach Resort, tradisi makan Megibung ini diramu dan disajikan ulang dengan sentuhan budaya modern. Diawali dengan hidangan appetizer seperti sup ikan, lalu hidangan utama disajikan dengan beragam lauk pauk dalam satu pinggan. Hidangan yang tersaji di meja dapat dinikmati bersama, hingga empat orang. Terdiri dari beragam kuliner khas Bali, dari seafood bakar, sate lilit, sambal matah, hingga lawar.
Hidangan utama ini disajikan bersama dua pilihan nasi, yaitu nasi putih dan merah. “Ada beberapa aturan untuk Megibung. Salah satunya, orang yang paling tua di antara yang makan yang harus memilih dan menyajikan ke yang lain,” ujar salah satu penyaji hidangan di restoran Kunyit. Hidangan dengan tradisi megibung ini memang menjadi sajian khas. Sembari menyantap hidangan tradisional yang begitu memanjakan lidah, Anda juga bisa meyaksikan diorama Mengibung pada masa lampau yang terdapat pada hiasan dinding di Restoran Kunyit.
Jika restoran Kunyit menyajikan kuliner khas Bali dan juga kuliner Indonesia secara umum, maka restoran The Anvaya lainnya, The Sands, menyajikan konsep open bar dengan suguhan kuliner perpaduan Bali modern dengan sentuhan Mediteranian dan Californian. Di sini Anda bisa melihat atraksi pembuatan mie tarik langsung dari sang koki.
Tertarik mencicipi kelezatan kuliner Bali dalam tradisi Mengibung dengan sentuhan modern? Datanglah ke Anvaya Beach Resort. Terletak di jantung wisata Pulau Dewata, sanggraloka yang memadukan budaya tradisional dan Modern ini menjelma menjadi nirwana baru di tengah hiruk-pikuk Kuta.