Manusia Gua Modern

By , Kamis, 17 November 2016 | 11:00 WIB

Berharap dapat mengungkap asal usul kehidupan, Francesco Sauro, ahli speleologi (ilmu tentang gua) menyelidiki beberapa tempat tergelap di dunia.

Ekspedisinya telah membuahkan berbagai temuan sistem gua kuarsit terbesar di dunia, Imawari Yeuta; mineral rossiantonit; spesies ikan gua buta; dan baru-baru ini, bakteri yang belum diklasifikasi. Dalam program Rolex Awards for Enterprise, Souro menjelajahi jajaran tepui—dataran tinggi berpuncak datar seperti meja—di Amerika Selatan yang menjadi rumah bagi harta karun berupa jejak geologi dan biologi masa lampau.

"Kawasan ini juga seperti perpustakaan raksasa, tempat Anda bisa mencari informasi tentang para leluhur dan kehidupan di masa lalu,” kata Sauro.

“Hal yang paling menarik ialah, kawasan ini tak tersentuh selama jutaan tahun. Kawasan ini juga seperti perpustakaan raksasa, tempat Anda bisa mencari informasi tentang para leluhur dan kehidupan di masa lalu,” kata Sauro.

Ahli mikrobiologi dan sesama anggota Rolex Laurete Hosam Zowawi, yang menemani Sauro dalam dua penjelajahan gua Amerika Selatan, mengatakan mikroba-mikroba yang ditemukan oleh tim Sauro sangat penting. Sebab, mikroba tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk memahami lebih baik bagaimana untuk memerangi bakteri resisten antibiotik.

Sauro yang merupakan penduduk asli Italia, diperkenalkan dengan gua oleh ayahnya bahkan sebelum ia memasuki usia sekolah. Saat ini, Sauro yang berusia 32 tahun, telah menyelesaikan lebih dari dua lusin ekspedisi.

Pengalamannya memimpin tim multikultur dalam misi jangka panjang dan lingkungan ekstrim membuat European Space Agency (ESA) memasukkan namanya dalam daftar konsultan dan instruktur untuk para astronaut yang bersiap melaksanakan misi antariksa.  Namun, Bumi masih menjadi fokus utama Sauro. Ia berharap dapat menyelesaikan ekspedisi terakhir berupa empat gua: Duida-Marahuaca Massif di selatan Venezuala dan Pico da Neblina serta Serra do Aracá di Brasil.

“Kondisinya akan menantang karena lokasi yang terpencil dan ketinggian mencapai 9.500 kaki, tetapi saya pikir imbalannya akan sebanding,” ujarnya.

Sauro mengatakan, ide utama ekspedisi tersebut ialah untuk mengumpulkan data dengan pendekatan multidisiplin dan holistik untuk menyusun gambaran dari keseluruhan kawasan, sehingga dapat memberikan pandangan tentang lansekap evolusi dan kehidupan di tengah Amerika Selatan setelah pembukaan Samudra Atlantik seratus juta tahun silam.

National Geographic memproduksi konten ini sebagai bagian dari kemitraan dengan Rolex Awards for Enterprise.