Spesies semut Lepisiota canescens yang tinggal di hutan-hutan Etiopia, menunjukkan perilaku membentuk formasi koloni super yang berpotensi menginvasi dunia. Demikian hasil studi para peneliti yang diterbitkan dalam jurnal Insectes Sociaux.
Biasanya, semut membentuk koloni yang terdiri dari satu sarang dan dipimpin oleh satu ratu. Tetapi, ada sekitar 20 spesies semut berbeda, membentuk koloni super yang terdiri dari banyak sarang dengan banyak ratu. Koloni super dapat terdiri dari miliaran individu yang berkerumun di suatu wilayah dan menyingkirkan spesies semut lain yang ada di sana.
Semut argentina, misalnya, memiliki koloni super yang mencakup sebagian besar wilayah California dan sekarang telah melebarkan daerah kekuasaannya hingga ke Meksiko. Sementara itu, dalam artikel tahun 2009 di jurnal yang sama, peneliti mengungkapkan bahwa koloni super terbesar di dunia menguasai daerah membentang hingga 6.000 km di Mediterania.
“Spesies invasif sering menyebar dengan memanfaatkan manusia, sehingga, seiring meningkatnya pariwisata dan perdagangan global ke daerah Etiopia, kemungkinan bahwa semut menumpang pada manusia melalui bahan tanaman atau bagasi wisatawan juga meningkat,” ujar D. Magdalena Sorger, peneliti dari North Carolina Museum of Natural Science.
Sorger menambahkan, “Yang dibutuhkan hanya seekor ratu yang hamil. Begitulah cara semut menyebar luas.”
Tim sorger sedang mensurvei spesies semut di Etiopia ketika mereka menemukan bahwa L. canescens menunjukkan beberapa keunggulan dari pembentukan koloni super, yaitu kemampuan untuk memperluas wilayahnya tanpa kendala. Analisis genetik yang dilakukan mengungkap bahwa koloni berbeda tersebut mengandung anggota asli wilayah tersebut dan anggota dengan genetik berbeda.
Di Etiopia, banyak gereja yang dikelilingi hutan-hutan dan semut-semut ini, tampaknya cenderung lebih menyukai hutan-hutan tersebut. Selain itu, L. canescens tampaknya juga memiliki kemampuan luar biasa untuk menyeberang dari habitat hutan yang disukai, menuju ke lahan pertanian, jalan dan bangunan di dekatnya.
Populasi ini merupakan koloni super spesies semut terbesar yang pernah didokumentasikan di habitat aslinya. Mereka menyebar dengan cepat dan perilaku ekspansinya yang agresif sangat khas spesies invasif.
“Memiliki catatan tentang bagaimana perilaku spesies ini di habitat aslinya sangat baik bagi kita. Karena sangat jarang kita mengetahui hal-hal biologis tentang spesies sebelum spesies tersebut menjadi invasif,” pungkas Sorger.