Boneka Jerapah Penyelamat Anak-anak Ethiopia

By , Selasa, 27 Desember 2016 | 11:00 WIB

Bruktawit Tigabu, mantan guru sekolah dasar, bukanlah konglomerat media. Tetapi di televisi dan radio Ethiopia, Tigabu menjadi kekuatan utama dalam meningkatkan kehidupan anak-anak.

Perusahaan Tigabu yang berbasis di Addis Ababa, Whiz Kids Workshop, memproduksi acara televisi untuk anak-anak yang mempromosikan pendidikan usia dini, literasi, pendidikan kesehatan dan kesetaraan gender. Acara-acara itu di antaranya: Tsehai Loves Learning, program edukasi televisi pertama di Ethiopia yang dikhususkan untuk anak-anak prasekolah; Little Investigators, acara berorientasi sains untuk anak yang juga pertama di negara itu; dan serial animasi yang baru dirilis, Tibeb Girls.

Tigabu, yang dibesarkan dalam kemiskinan, tak pernah bermimpi dapat menjadi raja media. Setelah tiga tahun mengajar di sekolah dasar, Tigabu menyadari bahwa ia membutuhkan media yang lebih luas untuk mengatasi buta huruf dan masalah kesehatan, sekaligus tingkat kematian—lebih dari 300.000 balita Ethiopia tewas tiap tahun, sebagian besar disebabkan oleh malaria, diare,pneumonia, campak dan malnutrisi.

“Pendidikan gratis di sini hanya diberikan pada anak-anak yang sudah berusia tujuh tahun,” kata Tigabu, yang menjadi salah satu penerima dana hibah dari Rolex Awards.

Ia menambahkan, “Sangat sedikit orang yang mampu mengirim anak-anak mereka ke sekolah swasta untuk mengisi tahun-tahun awal tersebut.”

Tsehai Loves Learning, yang menampilkan boneka tangan jerapah yang dapat berbicara, mulai ditayangkan pada tahun 2000 dan kini menjadi acara populer yang ditonton lebih dari lima juta penduduk Ethiopia. Serial yang terdiri lebih dari 100 episode itu mengajarkan berbagai informasi tentang kesehatan melalui lagu, dongeng dan grafis sederhana. Uji lapangan memastikan bahwa penonton menyerap tujuan pembelajaran acara tersebut.

Whiz Kids telah memproduksi dua serial tambahan, yaitu Tasha’s Fidel School, yang mengajarkan kemampuan membaca dan menulis, serta Involve Me, serial realitas yang menampilkan film pelajaran kehidupan pribadi yang dibuat oleh anak-anak muda urang mampu.

Sementara itu Tibeb Girls, yang diluncurkan bulan ini, merupakan drama-laga tentang tiga gadis muda yang menggunakan kekuatan supernya untuk melawan ketidaksetaraan gender, perkawinan anak, dan masalah pendidikan dan seksual yang dihadapi remaja perempuan.

Tigabu, bersama suaminya, Shane Etzenhouser, dan rekan-rekannya di Whiz Kids Production, menargetkan serial tv yang diperuntukkan bagi remaja perempuan  pada tahun 2018 mendatang.

“Kami ingin memberi peralatan pada lebih banyak anak-anak untuk membuat mereka berpikir lebih baik,” pungkas Tigabu.

National Geographic memproduksi konten ini sebagai bagian dari kemitraan dengan Rolex Awards for Enterprise.