Kenaikan Suhu Global Sebabkan Burung Bermigrasi Lebih Awal

By , Selasa, 3 Januari 2017 | 20:00 WIB

Akibat peningkatan suhu global, burung yang bermigrasi tiba lebih awal di tempat untuk berkembang biak, demikian menurut studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Edinburgh. 

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology ini mengungkapkan bagaimana spesies-spesies yang bermigrasi sebagai respon terhadap perubahan suhu musiman dan ketersediaan pangan, mengubah kebiasaan mereka dari waktu ke waktu seiring kenaikan suhu global.  

Dari pengamatan dan analisis studi, peneliti menemukan bahwa setiap satu derajat kenaikan suhu, burung-burung migran akan tiba sehari lebih awal di area berkembang biak.

“Banyak spesies tumbuhan dan hewan mengubah waktu aktivitas yang seharusnya terkait dengan awal musim semi, seperti berbunga dan berkembang biak. Kini kita lebih memahami bagaimana waktu migrasi berubah dan variasinya di antara spesies,” kata Takuji Usui, salah satu peneliti studi.

Tiba di tempat berkembang biak pada waktu yang salah, meski hanya beberapa hari, dapat menyebabkan burung-burung itu melewatkan ketersediaan maksimum sumber daya vital, seperti makanan dan sarang. Terlambat tiba di area berkembang biak, pada gilirannya berdampak pada waktu menetasnya telur dan peluang untuk bertahan hidup.

Akibatnya, burung-burung migran jarak jauh, yang kurang responsif terhadap kenaikan suhu, menjadi spesies yang paling menderita karena burung lainnya telah mengambil keuntungan dengan tiba lebih dulu dibanding mereka.

Studi ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan memprediksi lebih baik bagaimana spesies berbeda merespon perubahan lingkungan saat ini dan di masa depan.