Spesies Kepiting Baru Ini Diberi Nama Seperti Tokoh dalam Serial Harry Potter

By , Selasa, 24 Januari 2017 | 16:30 WIB

Para peneliti mengumumkan penemuan spesies kepiting baru yang hidup di bawah puing-puing karang mati di sepanjang pesisir Guam, sebuah pulau di barat Samudra Pasifik.

Spesies baru kepiting bertubuh kuning pucat dengan mata serupa manik-manik ini diberi nama Harryplax severus. Penamaan tersebut merupakan bentuk penghormatan pada Profesor Severus Snape, karakter dalam serial Harry Potter karya J.K. Rowling.

“Snape menjaga salah satu rahasia paling penting dalam kisah tersebut, seperti halnya spesies baru yang menghindar untuk ditemukan hingga hari ini, hampir 20 tahun setelah hewan tersebut pertama kali dikumpulkan,” kata ahli biologi National University of Singapore, Jose Mendoza dan Peter Ng, dalam laporan penelitian mereka di jurnal ZooKeys.

Nama severus merupakan kata dalam Bahasa Latin yang berarti “keras”, juga menggambarkan upaya tak kenal lelah dari pengumpul amatir bernama Harry Conley, yang pertama kali menemukan spesimen hewan itu pada 1998 dan 2001.

Ketika Conley meninggal dunia pada 2002 dengan tragis—ditembak tepat di kepalanya saat ia tengah memaparkan argumen, sampel-sampel miliknya diserahkan pada ahli biologi Gustav Paulay, yang kemudian menyerahkan sampel tersebut pada Peter Ng, ahli taksonomi kepiting.

Kedua kepiting tak biasa tersebut belum pernah dideskripsikan secara resmi sebagai spesies baru hingga bertahun-tahun kemudian, ketika Ng dan Mendoza akhirnya menyadari bahwa kepiting tersebut mewakili genus baru. Lebih dari itu, H. severus merupakan spesies kedua dari keluarga kepiting Christmaplacidaer, dan merupakan yang pertama ditemukan di Samudra Pasifik.

Sedangkan nama genusnya, Harryplax, tak hanya mengacu pada Harry Potter, tetapi juga bertujuan untuk mengabadikan nama sang penemu pertama, Harry Conley, dalam catatan ilmiah.

“Nama itu diberikan sebagai penghormatan atas kemampuannya yang luar biasa dalam mengumpulkan makhluk-makhluk langka nan menarik, seakan ia menggunakan sihir,” pungkas Mendoza.