Lebih dari 100 Situs Warisan Dunia Terancam Aktivitas Manusia

By , Jumat, 3 Februari 2017 | 20:00 WIB

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation mengungkap, ada lebih dari 100 situs di seluruh dunia yang dilindungi secara internasional, memburuk lebih cepat dan lebih terancam dari yang diperkirakan sebelumnya.

Situs Warisan Dunia kategori alam dipilih oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) berdasarkan nilai estetika, fenomena luar biasa atau pun peran penting secara biologis dan ekologis. Beberapa situs yang termasuk di dalamnya antara lain Taman  Nasional Virunga di Kongo, Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat, dan Taman Nasional Komodo di Indonesia.

“Situs-situs ini telah ditetapkan oleh PBB sebagai tempat-tempat paling indah dan penting di Bumi,” kata James Watson, profesor di University of Queensland dan penulis senior studi.

Baca juga: Waduk Dadakan di Gunung Kidul Terkuras Habis, Ini Penjelasannya

Foto udara sumber air panas di Yellowstone National Park. (Thinkstock)

“Tempat-tempat tersebut memiliki jumlah spesies yang luar biasa, merekalah "permatanya" alam,” tambahnya.

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan internasional, termasuk dari University of Northern British Columbia, Wildlife Conservation Society, dan International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Tim menggunakan matriks untuk mengukur jejak manusia di situs warisan yang dilindungi, termasuk pembangunan jalan raya dan perusakan hutan untuk ternak dan pertanian.

Studi menemukan 63 persen dari Situs Warisan Dunia kategori alam dari seluruh benua, kecuali Eropa, menunjukkan peningkatan kehadiran manusia sejak tahun 2000. Peningkatan jejak manusia terbesar terjadi di situs-situs warisan dunia Asia, yaitu 8 persen antara tahun 1993-2009. Dalam periode yang sama, Taman Nasional Komodo di Indonesia, masuk dalam daftar situs yang peningkatan jejak manusianya tinggi, yaitu 4 persen.

Pagi di desa Komodo, sebagian besar penduduk di sini bekerja di Taman Nasional, baik sebagai jagawana, maupun berjualan cendera mata. (Zulfiq Ardi Nugroho/National Geograhpic Indonesia)

Tekanan tersebut juga berakibat pada kehilangan dramatis di beberapa wilayah. Waterton Glacier International Peace Park, yang mencakup wilayah Kanada-Amerika, mengalami kehilangan paling besar, yaitu 23 persen. Kawasan ini kehilangan hampir seperempat area hutannya, atau setara dengan 540 km persegi.

Studi ini juga merupakan yang paling mutakhir dalam menyoroti perusakan Situs Warisan Dunia kategori alam. Tahun lalu, laporan UNESCO menemukan puluhan situs yang menghadapi ancaman serius dari perubahan iklim. Sementara itu, laporan lain dari World Wildlife Fund (WWF) menyebutkan setengah dari seluruh Situs Warisan Dunia kategori alam terancam oleh pembangunan dan ekspansi manusia.

Danau Grinnell di Glacier National Park, Amerika Serikat. (Thinkstock)

Wildlife Conservation Society mengatakan bahwa hasil ini harus berdampak pada prioritas Komite Warisan Dunia, yang bertemu tiap tahun untuk memantau status kawasan lindung di seluruh dunia.

James Allan, penulis utama studi mengatakan bahwa inilah waktunya bagi masyarakat global untuk mendesak pemerintah agar bertanggung jawab dan mengambil langkah konservasi terhadap Situs Warisan Dunia secara serius.

Baca juga: Mitos Purnama Picu Gempa, Ini Penjelasan Peneliti

“Kami mendesak Komite Warisan Dunia untuk segera menilai situs-situs paling terancam yang telah kami identifikasi. Intervensi mendesak jelas diperlukan untuk menyelamatkan tempat-tempat ini dan nilai-nilai universalnya yang luar biasa,” ucapnya.