Setelah menemukan sejumlah perbedaan dalam anatomi tengkorak, termasuk bentuk beberapa tulang belakang dan tulang hidung, Scherz dan timnya akhirnya mengidentifikasi G. megalepsis sebagai spesies baru dan menerbitkannya dalam jurnal PeerJ.
Baca juga:
Ilmuwan Ungkap 163 Spesies Baru dari Wilayah Mekong
Cinta dan berahi dalam dunia satwa
Hampir Terancam
Meskipun kawasan karst yang menjadi habitat G. megalepsis dilindungi, hewan tersebut tetap terancam punah oleh operasi pertambangan safir, kebakaran hutan yang disebabkan manusia, dan hewan ternak yang dibebaskan berkeliaran di habitat sempit reptil tersebut.
Karena alasan-alasan itulah, Scherz merekomendasikan agar International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan spesies tersebut ke dalam daftar spesies dengan status “Hampir Terancam”.
Baca juga:
Kekuatan Capitan Kepiting Kelapa Menyaingi Gigitan Singa
Dua Rusa Besar Ditemukan Membeku dalam Pertarungan Mematikan
Madagaskar merupakan rumah bagi 350 spesies reptil darat, dan hampir 90 persen di antaranya tak ditemukan di tempat lain di dunia, kata Neil D’Cruze, peneliti yang memimpin penelitian dan kebijakan satwa liar di World Society for the Protection of Animals di London.
“Survei dasar yang lebih banyak sangat dibutuhkan untuk memahami dan kemudian melindungi kekayaan reptil sejati di titik utama keanekaragaman hayati ini,” ucapnya.