Kapal Patroli KN Rantos P210 milik Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Uban yang sedang melakukan patroli pada Rabu, (15/2), di Perairan Pulau Nongsa, Batam, menemukan kapal tanker MT. Pisces berbendera Malaysia. Kapal tersebut berlabuh dekat lokasi rawan karena ada jaringan pipa gas bawah laut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. "Kapal Patroli KN. Rantos P210 mendapatkan laporan informasi dari kapal pengawas pipa gas bawah laut CB. Petir terkait dengan adanya kapal tanker yang berlabuh pada jarak rawan 400 meter dari posisi jaringan pipa gas bawah laut," ujar Tonny.
Petugas Kapal Patroli KN. Rantos P210 segera melakukan pengecekan ke kapal tanker MT. Pisces dan menemukan kapal tersebut dalam keadaan ditinggal begitu saja karena tidak ada nakhoda atau satu orang anak buah kapal (ABK) yang berada di atas kapal tersebut.
Direktur KPLP, Kapt. Jonggung Sitorus menyebutkan bahwa ia telah memerintahkan agar kapal tanker MT. Pisces tersebut diamankan karena sangat membahayakan alur pelayaran dan berlabuh di posisi yang rawan karena adanya jaringan pipa gas bawah laut.
"Jelas peristiwa ini membahayakan keselamatan pelayaran dan tentunya harus ditelusuri mengapa kapal tanker tersebut berlabuh di lokasi rawan dan ditinggalkan oleh nakhoda dan ABK nya," tegas Jonggung. Selanjutnya, KPLP mengamankan tanker MT. Pisces dengan menariknya ke dermaga PLP Tanjung Uban.
Saat ini, pemilik kapal atau agen kapal sedang dicari keberadaannya untuk melakukan pemeriksaan terkait izin dan dokumen kapal tanker tersebut. Direktur KPLP juga telah menginformasikan penemuan kapal tanker berbendera Malaysia dan penanganannya ke Atase Perhubungan di KBRI Kuala Lumpur Malaysia utk dapat diinformasikan ke pemerintah Malaysia.