Menurut penelitian Yale Scientific, otak akan melepaskan neurotransmitter yakni dopamin ketika seseorang tersenyum. Dopamin itu dapat memberikan efek rasa bahagia yang berkepanjangan.
Seperti dikutip dari Medical Daily, tersenyum pun baik untuk kesehatan paru-paru, otot, jantung, dan sistem kekebalan tubuh. Saat tersenyum, tubuh seseorang biasanya akan lebih rileks dan hal itu dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.
Begitu pula dengan efek tertawa yang dapat meningkatkan serotonin dan endorfin di otak sehingga mengurangi hormon stres dalam tubuh. Endorfin dikenal sebagai obat alami penghilang rasa nyeri di tubuh.
Itulah mengapa pengobatan pada penyakit kronis akan lebih efektif pada pasien yang suasana hatinya bahagia dibanding pasien yang dilanda stres.
Bagi kesehatan mental, tertawa dapat mengurangi kecemasan, kekhawatiran, meningkatkan perasaan positif, dan meningkatkan rasa bahagia. Saat tertawa, seseorang cenderung lupa dengan masalah berat yang sedang dialaminya.
Dibanding dengan tersenyum, gerakan tubuh saat tertawa akan lebih banyak. Tertawa dinilai dapat membantu membakar kalori dan membuat sistem cardio tubuh menjadi aktif.
Nah, lebih baik hindari hal-hal yang membuat Anda marah, kesal, atau segala emosi negatif. Pasti banyak hal yang bisa membuat Anda tersenyum.
Medical Daily menyarankan untuk lebih banyak bersosialisasi dengan teman-teman, misalnya, mengikuti kelas olahraga zumba atau komunitas hobi. Bermain dengan hewan peliharaan, bermain dengan anak-anak, membaca buku atau menonton tayangan televisi yang lucu juga dapat membantu seseorang melepaskan senyum dan tawa.