Makna di Balik Warna-warni Serbuk Festival Holi

By , Rabu, 8 Maret 2017 | 18:00 WIB

Holi adalah festival budaya yang digelar tiap tahun di India. Bisa dibilang, inilah festival yang paling banyak menggaet wisatawan dari luar negeri untuk menyambangi Negeri Bollywood tersebut. Tahun ini, Holi akan digelar pada 12-13 Maret mendatang.

Dalam tradisi Holi, warga saling melempar serbuk warna-warni. Warna-warna tersebut berkaitan dengan beragam unsur keagamaan, budaya, dan mitologi.

"Festival Holi sebagai acara tahunan di India merupakan festival yang dirayakan secara universal dan sebuah daya tarik besar bagi wisatawan internasional. Holi memiliki arti tersendiri bagi tiap orang," tutur General Manager Wego India, Ashwin Jayasankar seperti dikutip dari rilis WegoSelasa (7/3/2017).

Ashwin menyebutkan bahwa pada dasarnya Holi digelar untuk merayakan warna musim semi. Masing-masing warna serbuk, tinta, atau cat memiliki arti yang berbeda.

Warna merah melambangkan kehidupan, festival dan pernikahan. Warna kuning untuk kemakmuran dan perdagangan. Warna hijau memeringati alam, kesuburan, dan kebahagiaan. Sedangkan biru, warna kulit Krishna, berarti perdamaian, cinta, dan surga. 

"Setiap kota punya cara sendiri memeringati Holi. Kota yang paling terkenal adalah Mathura dengan perayaan tradisionalnya, dan Vrindavan yang penuh taburan bunga," tambah Ashwin.

Ashwin juga merekomendasikan wisatawan untuk merasakan Lathmar Holi di Barsana, tempat para wanita memeragakan kembali cerita rakyat Hindu dengan memukuli para pria menggunakan tongkat. Anda juga bisa merayakan Holi dengan anak-anak di Shantiniketan, juga dengan para raja di Udaipur. Anda juga bisa bergabung dengan ribuan orang di Delhi atau Mumbai.

Di India, warna memang merupakan sebuah elemen penting. Beberapa kota bahkan begitu identik dengan sebuah warna.

"Dibandingkan negara lain di dunia, India memiliki hubungan paling erat dengan warna. Dari rempah-rempah yang kaya warna, kain sari yang cerah, sampai truk pengiriman yang sangat artistik. Warna sudah tertanam dalam budaya India," lanjut Ashwin.

Sebagai contoh, Nagpur terkenal sebagai Orange City (Kota Oranye) karena merupakan produsen buah jeruk. Cuttack dikenal sebagai Kota Perak karena melambangkan industri peraknya. Kolkata mendapat julukan Kota Hitam karena sejarah terkait Penjara Lubang Hitam (Black Hole Prison) yang kelam.