Faktor keamanan jelas menjadi salah satu pertimbangan saat memilih akomodasi. Begitu pun saat memesan kamar hotel.
"Kami menganjurkan kepada pelancong untuk memesan kamar yang agak jauh dengan lobi, yang merupakan pintu masuk dari penyerang," kata Rob Walker selaku Kepala Bidang Informasi dan Analisis Travel di SOS International, sebuah perusahaan travel yang berbasis di London.
Tak hanya lobi, Rob juga menganjurkan wisatawan untuk memilih kamar yang jauh dari fasilitas publik seperti restoran. Hal penting lainnya adalah memilih kamar yang jauh dari jalanan umum. Semakin dekat dengan pintu atau tangga darurat, maka akan semakin baik.
Ketika menginap di wilayah Amerika Serikat misalnya, Rob menyarankan para pelancong untuk menempati kamar di atas lantai satu dan dua, namun di bawah lantai enam dan tujuh. Sebab kamar lantai tiga, empat, dan lima disebutkan Rob paling minim resiko dirampok, juga lebih mudah untuk diselamatkan petugas pemadam kebakaran jika terjadi bencana.
Berikut beberapa saran dari Rob untuk memilih kamar teraman, seperti dirangkum dari Travel and Leisure, Senin (20/3/2017):
- Hindari kamar dengan pintu ganda, alias pintu interlock yang tembus ke kamar lain
- Pilih hotel yang tak berada di lingkungan kriminal
- Pastikan kamar memiliki geredel pintu, lubang mata untuk mengintip tamu, dan prosedur evakuasi
- Kunci ganda pintu
- Ketika masuk kamar, pintu jangan langsung ditutup. Ganjal dengan koper, kemudian periksa kamar dengan cepat apakah ada orang asing yang masuk
- Bawa tas kecil yang berisi barang penting seperti paspor dan charger handphone
- Ketika meninggalkan kamar, tempatkan tanda 'Jangan Ganggu' dan nyalakan lampu kamar, dengan meminta kartu hotel tambahan
- Ekstra hati-hati saat di lobi, tetap periksa keberadaan koper
- Pastikan nomor kamar hotel tak ditunjukan di area umum
- Pastikan pintu kamar dan jendela terkunci
- Jika berada di negara dengan ancaman teroris, pilihlah makan di kamar ketimbang makan di restoran atau bar yang berada di lantai dasar.