Sebuah Hadiah Untuk Sang Pendiri Kebun Raya Bogor

By , Kamis, 27 April 2017 | 12:00 WIB
Nama tugu Reindwardt diambil dari nama Professor Caspar Georg Karl Reinwardt, seorang peneliti botani asal Jerman yang berpindah ke Belanda dan diangkat menjadi Direktur Pertanian, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan di Pulau Jawa dan sekitarnya, pada 1816.

Reinwardt merupakan direktur pertama Kebun Raya Bogor yang memiliki ketertarikan untuk meneliti tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Atas ketertarikannya tersebut, Reinwardt mengumpulkan seluruh tanaman yang menjadi objek penelitiannya di satu kebun, yang kemudian menjadi Kebun Raya Bogor.

Selama lima tahun menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor (1817-1822), koleksi tanaman hidup di Kebun Raya Bogor mencapai sekitar 900 tanaman yang terdiri dari jenis yang berbeda. Tanaman-tanaman tersebut berasal dari berbagai daerah di Hindia Belanda dan juga merupakan tanaman dari benih-benih baru yang ditanam di area kebun botani.

Dari awal terbentuknya Kebun Raya Bogor pada 1817 sampai Januari 2016, Kebun Raya Bogor telah memiliki total 13.061 koleksi. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa Reinwardt tersebut, tugu Reinwardt pun didirikan.

Ide pendirian tugu ini berasal dari peneliti asal Jerman, Herwig Zahorka. Tugu tersebut dibangun di sisi timur Danau Gunting, tepat di belakang pelataran Istana Bogor yang diresmikan 11 tahun lalu, tepatnya pada pada 16 Mei 2006.

Peresmian dilakukan dengan penanaman simbolis dua buah tanaman asal Papua, Osmoxylon boerlagei oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Joachim Broudre-Groger.

Untuk dapat menuju lokasi tugu Reinwardt ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda empat karena tugu ini terletak di area Kolam Gunting yang mudah diakses dengan memakirkan kendaraan di area Jalan Kenari 1, di pinggir area kolam gunting. Area tugu ini dikelilingi oleh pepohonan dan juga tempat duduk sehingga nyaman untuk dikunjungi.