Kisah Panjang Kehidupan Sang Tokoh Pendiri Kebun Raya Bogor

By , Sabtu, 6 Mei 2017 | 18:00 WIB
Caspar Georg Karl Reinwardt, merupakan seorang peneliti botani dan kimia berkebangsaan Jerman yang lahir pada 5 Juni 1733.

Perjalanan Reinwardt sebagai seorang peneliti botani, berawal ketika ayahnya meninggal. Ia bersama saudaranya meninggalkan Jerman dan tinggal bersama kerabatnya yang merupakan seorang Apoteker di Amsterdam. Sejak saat itu, Reinwardt belajar menjadi Apoteker dan kemudian melanjutkan studinya di jurusan Kedokteran dan Ilmu Botani Universitas Harderwijk.

Pada 1760, Reindwardt berhasil menjadi seorang Professor dalam Bidang Sejarah Ilmu Alam, kemudian pada 1802, ia menjadi Rektor di Universitas yang sama dan memfokusan diri untuk mendirikan Kebun Botani dan Zoologi di Belanda.

Reindwardt diangkat menjadi penasihat suatu Komite yang dibentuk oleh Louis Napoleon pada 1815, untuk melakukan ekspedisi ilmu pengetahuan ke Indonesia. Bersamaan dengan itu, ia diangkat menjadi Direktur Pertanian, Pendidikan, dan Ilmu Pengetahuan di Jawa untuk mencari sebanyak mungkin informasi mengenai Ilmu Alam. 

Perjalanan Reinwardt di Indonesia merupakan ekspedisi ilmu pengetahuan pertama kali yang dilakukan oleh Belanda. Selama tinggal di Indonesia, Reinwardt melakukan reformasi sistem pendidikan dan memulai mengumpulkan berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman yang dapat digunakan untuk bahan obat-obatan, yang berasal dari berbagai tempat di Nusantara.

Caspar Georg Karl Reinwardt. (Yunaidi/ National Geographic Indonesia)

Reinwardt membangun kebun raya di sebelah rumah peristirahatan gubernur jenderal di Buitenzorg dan menanam benih-benih baru di area kebun sehingga koleksi di kebun tersebut mencapai 900 tanaman.

Koleksi tanaman tersebut didapatkan oleh Reinwardt dengan mengunjungi seluruh daerah di Nusantara, lalu mengumpulkan dan mempelajari tumbuhan tersebut dan mendirikan Kebun Raya Bogor.

Pada 1817, Reinwardt diangkat menjadi direktur Kebun Raya yang pertama dan menjabat selama limatahun. Lalu pada 1823, Reinwardt kembali ke Belanda dan mendidikasikan dirinya di Universitas Leiden dengan menjadi dosen dalam bidang Botani dan Geologi tentang Hindia Belanda. Berkat jasanya, sampai saat ini Kebun Raya Bogor memiliki lebih dari 13.000 koleksi tanaman.