50 Spesies Baru Laba-laba Ditemukan di Australia

By , Senin, 17 April 2017 | 19:00 WIB

Lebih dari 50 spesies baru laba-laba berhasil diidentifikasi oleh tim peneliti dari Queensland Museum dan Macquarie University selama dua minggu ekspedisi penelitian di wilayah Cape York, Queensland, Australia.

Arakhnida baru yang telah diklasifikasi secara resmi itu termasuk spesies baru laba-laba penjebak berkaki sikat (brush-footed trap-door spider),  laba-laba peloncat (jumping spider), dan laba-laba pemakan semut.

Barbara Baehr, salah satu peneliti dari Queensland Museum, mengatakan bahwa kekayaan ekologi dikombinasikan dengan musim hujan, membuat area tersebut hijau dan berkembang. Kondisi tersebut memudahkan mereka menemukan spesies baru setiap harinya.

“Ada begitu banyak laba-laba di sana, bahkan bisa ditemukan di antara sampah dedaunan,” ujar Baehr.

Di antara puluhan laba-laba itu, yang paling menarik perhatian para peneliti ialah spesies baru laba-laba merak, yang dapat menampilkan tarian rumit untuk menarik perhatian betina.

“Laba-laba juga punya sisi indah, bukan hanya sisi mengerikan dan berbahaya,” ungkap Baehr.

Selain itu, ada pula laba-laba yang dapat menyelam di bawah permukaan air. Laba-laba penyelam ini ditemukan di sungai sedalam pinggang orang dewasa. Para peneliti mencatat bahwa spesies ini dapat bertahan di dalam air untuk jangka waktu yang cukup lama.

Sejauh ini, ada sekitar 3.500 spesies laba-laba di Australia yang telah dikenal, namun diperkirakan ada sekitar 15.000 lainnya yang belum diidentifikasi.

Spesies baru laba-laba pemakan semut, Zodariidae Habronestes. Laba-laba ini kerap meniru perilaku semut, sehingga bisa berburu tanpa dikenali oleh mangsanya. (R. Whyte/bushblitz.org.au)

Misi penelitian ini merupakan bagian dari ekspedisi Bush Blitz, yang didanai oleh pemerintah Australia bersama pihak-pihak swasta. Sejak dimulai pada tahun 2010, tim peneliti telah melakukan 34 ekspedisi dan menemukan 1.200 spesies baru, dan 201 di antaranya merupakan laba-laba.

Ekspedisi penelitian dilakukan di Quinkan Country, daerah yang saat ini tengah dipertimbangkan sebagai salah satu situs warisan nasional. Ini merupakan kali pertama daerah tersebut disurvei secara biologis.

Para peneliti dari tim Bush Blitz berharap, penemuan spesies yang berlimpah ini dapat membantu mendesak pemerintah untuk melindungi wilayah tersebut.