Teratai Raksasa yang Menarik Perhatian Kumbang

By , Jumat, 21 April 2017 | 15:00 WIB
Teratai Raksasa atau Victoria amazonica termasuk suku Nymphaeaceae yang berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh di sepanjang aliran sungai Amazon. 

Tanaman ini pertama ditemukan di Bolivia pada tahun 1801 dan diberi nama Eurgale amazonica. Kemudian tanaman ini dipindahkan ke genus baru dan diberi nama Victoria amazonica sebagai bentuk penghormatan terhadap Ratu Victoria. 

Koleksi tanaman air di Kebun Raya Bogor ini memiliki ciri khas ukuran daun yang lebar dengan garis tengah yang mencapai 3 meter yang menjadikan tanaman ini sebagai salah satu tumbuhan dengan daun terlebar di dunia. Bagian atas daun ini berwarna hijau dan bagian bawahnya berwarna marun.

Tangkai dari teratai ini bisa mencapai 7 meter dengan jumlah daun 5 sampai 7 helai setiap individu tanaman. Fakta menarik dari teratai raksasa ini adalah kemampuannya dalam menahan beban hingga 10kg atau setara dengan berat badan balita. Biji dari spesies ini juga dapat dipanggang dan dikonsumsi.

Tanaman ini memiliki bunga yang biasanya berumur pendek, hanya berumur sekitar 48 jam. Ketika mekar, bunga ini akan mengeluarkan wangi menyerupai wangi nanas yang dapat menarik perhatian kumbang untuk masuk ke bagian dalam bunga lalu melakukan penyerbukan.

Setelah itu bunga akan berwarna merah muda dan memiliki diameter sekitar 40cm pada malam selanjutnya. Ketika mekar, bunga ini akan berwarna merah keunggu-unguan dan tidak lagi mengeluarkan wangi yang menarik perhatian kumbang.

Fakta lain dari tanaman ini adalah pola struktur bawah daun tanaman teratari raksasa ini menjadi inspirasi desain dari istana Joseph Paxton's Crystal pada tahun 1851 pada Great Expedition di London. Selain itu, Victoria amazonica adalah tanaman hias sangat berharga sejak awal ditemukan.