Rekam Jejak Taman Safari Indonesia

By , Jumat, 21 April 2017 | 16:00 WIB

Sebagai pelopor dalam taman konservasi dan rekreasi, Taman Safari Indonesia telah dikenal sebagai lembaga konservasi terbaik di Indonesia dan juga salah satu taman dengan tema alam yang paling populer di Indonesia.

Dimulai dengan sederhana, Taman Safari Indonesia telah berhasil dikelola dan menjadi besar, memiliki banyak koleksi satwa dari berbagai spesies yang berasal lebih dari lima benua berbeda, dengan latar belakang, perilaku dan habitat yang berbeda. Dengan pengalaman panjang di bidang ini, Taman Safari Indonesia telah memperoleh akreditasi nasional dan internasional sebagai lembaga konservasi terbaik di Indonesia untuk pengelolaan satwa liar dengan infrastruktur pendukungnya.

Pada tahun 1980 Taman Safari Indonesia Cisarua mulai dibangun dengan memanfaatkan lahan perkebunan teh seluas 50 hektar yang tak lagi produktif. Enam tahun kemudian, taman ini diresmikan sebagai taman konservasi satwa liar dan taman rekreasi di Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, pada 16 Maret 1990, taman ini dinyatakan sebagai Endangered Species Breeding Center di Indonesia. Saat ini, Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor telah memiliki lahan seluas 150 hektar dan dilengkapi dengan  berbagai fasilitas pendidikan dan rekreasi. Safari Night menjadi salah satu produk perjalanan petualangan yang populer.

Melanjutkan kisah sukses sebelumnya, Taman Safari Indonesia Prigen, Pasuruan, Jawa Timur didirikan pada tahun 1997 di lereng gunung Arjuno. Dengan luas lahan mencakup 350 hektar, Taman Safari Indonesia Prigen menjadi Taman Safari Indonesia terbesar di Indonesia dan memegang peranan penting dalam pengembangbiakkan spesies banteng jawa yang hampir punah.

Suasana Media Gathering Taman Safari Group, Kamis, 20 April 2017. (Taman Safari Group)

Tahun 2007, Bali Safari & Marine Park didirikan di Gianyar, Bali yang bertujuan untuk menarik pasar wisata internasional dan domestik. Menempati lahan seluas 50 hektar, Bali Safari menghadirkan perpaduan antara bentang alam yang rupawan dan kultur Bali yang dikemas dalam berbagai atraksi. Berbagai fasilitas berstandar internasional yang ditawarkan antara lain Safari Journey, Safari Night, Seni Budaya Bali Agung Show, Uma Restaurant, Tsavo Lion Restaurant, Mara River Safari Lodge, dan yang akan segera dibuka: Marine Park.

Sementara itu di Batang, Jawa Tengah, Taman Safari Indonesia mendirikan Batang Dolphin Center sebagai lembaga pengembangbiakkan satwa laut, penelitian, pendidikan dan pusat konservasi pada 2010 silam. Saat ini, Batang Dolphin Center menjadi salah satu tujuan wisata domestik terbaik di Jawa Tengah.

Tahun ini, Taman Safari Indonesia berencana meluncurkan Baobab Safari Resort di Prigen, Pasuruan. Baobab diambil dari nama pohon asal Afrika yang memiliki makna ‘pohon kehidupan’. Resort yang dibangun sejak tahun 2015 ini mengusung konsep Afrika, yang nantinya resort akan dikelilingi oleh pameran satwa yang dapat dilihat dari balkon kamar.

Baobab Safari Resort merupakan properti keempat milik Taman Safari Group. Sebelumnya, Taman safari telah membangun Royal Safari Garden di Jalan Raya Puncak, Bogor; Safari Lodge & Caravan di dalam kawasan Taman Safari Cisarua dan Mara River Lodge di dalam Bali Safari & Marine Park.

Bagi para pengunjung yang ingin membeli cinderamata, Taman Safari memfasilitasinya melalui Safari Wonder, toko souvenir yang sudah ada sejak 1998 dan kini memiliki 59 outlet.

Hingga saat ini, Taman Safari Indonesia terus menjaga komitmennya untuk terus berusaha menjadi taman konservasi, pendidikan dan taman rekreasi yang diakui dunia.