Perkawinan lubang hitam di alam semesta terjadi lebih sering dan lebih banyak dari yang diduga.
Riset terbaru yang belum dipublikasikan di jurnal ilmiah mengungkap, jumlah pasangan hasil perkawinan lubang hitam 50 persen lebih banyak dari perkiraan.
Penemuan pasangan lubang hitam itu penting untuk memahami proses pembentukan galaksi, lubang hitam itu sendiri, dan dampaknya bagi semesta.
Sara Ellison dari Universitas Victoria di Kanada dan timnya sebenarnya ingin mempelajari inti aktif galaksi ganda (AGN).
(Baca juga: NASA Rilis Citra Lubang Koronal di Matahari)
Benda itu ibarat zigot perkawinan dua lubang hitam, terbentuk ketika dua lubang hitam menjadi satu setelah tariannya yang meneror semesta.
Sebelum kawin, dua lubang hitam biasanya mendekat dan mengorbit satu sama lain. Saat jarak sangat dekat, dua benda terbesar di alam semesta itu pun menyatu.
AGN bisa terbentuk di galaksi mana pun. Ukurannya yang raksasa memudahkan manusia mempelajarinya dari bumi.
Ellison dan rekannya menggunakan data dari WISE All Sky Survey dan Sloan Digital Sky Survey Project untuk menemukan jejak perkawinan lubang hitam.
Untuk mengonfirmasi hasil deteksi, Ellison membandingkan dengan data luminositas yang diperoleh Chandra X-Ray Observatory.
(Baca juga: Penemu Lubang Hitam Bukanlah Einstein)
Dari penelitian itu, Ellison menemukan 5 AGN. Ini menambah jumlah AGN yang sebelumnya telah berjumlah 9.
"Ini hasil yang sangat penting," tulis Ellison dan timnya dalam makalah yang sementara masih tertampung di arXiv.
Begitu para astronom tahu di mana AGN berada, mereka dapat mempelajari bagaimana AGN berevolusi, dan bagaimana lubang hitam supermasif yang dihasilkan tumbuh.