Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) kembali melanjutkan ekspedisi mereka untuk mencapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua.
Setelah berhasil mencatatkan sejarah sebagai tim perempuan Indonesia pertama yang berhasil mendaki puncak tertinggi di Antartika, yaitu Puncak Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl), Tim WISSEMU bersiap untuk memulai ekspedisi ke Gunung Denali, Alaska.
Dalam ekspedisi bertajuk “BRI WISSEMU Reaching Denali Summit” ini, Tim diwakili oleh Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23). Tim WISSEMU bertolak ke Alaska pada hari Senin, 12 Juni 2017.
Demi kelancaran ekspedisi ini, Tim WISSEMU telah melakukan persiapan fisik seperti latihan beban, lari jauh, lari trek, yoga, berenang, climbing, bouldering, dan lainnya selama lima bulan terakhir. Bukan hanya itu, tim juga memantapkan kesiapan mental serta memenuhi kebutuhan logistik.
Persiapan yang dilakukan tak main-main karena Gunung Denali yang memiliki ketinggian 6.190 mdpl ini dikenal dengan jalur pendakiannya yang panjang, bahkan melebihi jalur pendakian Gunung Everest. Selain itu, Tim juga harus bersiap menghadapi cuaca ekstrem di Denali yang bisa mencapai suhu minus 60 derajat Celsius dan bisa mencapai minus 83 Celsius dengan tambahan angin.
Selain itu, pendakian kali ini diperkirakan akan memakan waktu selama 22 hari, dengan total beban yang akan dibawa masing-masing sekitar 40 kg. Denali National Park Service tidak menyediakan jasa porter sehingga setiap pendaki harus membawa seluruh kebutuhan logistik tim sendiri yang dibagi pada ransel di pundak dan menarik kereta luncur (sled).
Gunung Denali merupakan gunung keenam yang akan didaki oleh Tim WISSEMU dalam misi menyelesakan trek Seven Summits. Sebelumnya Tim WISSEMU telah berhasil mendaki Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) yang mewakili Lempeng Australasia pada 13 Agustus 2014, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) yang mewakili Lempeng Eropa pada 15 Mei 2015, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) yang mewakili Lempeng Afrika pada 24 Mei 2015, Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) yang mewakili Benua Amerika Selatan pada 30 Januari 2016, dan Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) yang mewakili Lempeng Antartika pada 5 Januari 2017.