Walaupun telah disimpan di dalam museum Israel selama 50 tahun, sebuah pesan tersembunyi di balik potongan tembikar berusia 3.000 tahun baru saja ditemukan oleh para arkeolog.
Potongan tembikar yang secara teknis disebut ostracon tersebut ditemukan di Tel Arad, sebuah benteng kuno di dekat kota modern Arad. Pada sisi depannya, tembikar tersebut memiliki tulisan mengenai keuangan militer. Namun, selama ini para arkeolog mengira bahwa sisi baliknya kosong.
“Walaupun sisi depannya telah dikupas habis, selama ini baliknya dianggap kosong,” kata salah satu anggota tim peneliti dari Tel Aviv University, Arie Shaus.
Akan tetapi, para peneliti Tel Aviv menyadari adanya beberapa tanda di balik tembikar. Mereka pun menggunakan teknik pencitraan multispektral yang dapat menangkap cahaya di luar kemampuan mata manusia untuk mengungkapkan tiga baris pesan tersembunyi yang terdiri dari 50 karakter dan 17 kata.
Pesan tersebut ternyata berisi permintaan untuk anggur dan garansi bantuan kepada penerima pesan jika dia juga memiliki permintaan tertentu. Lalu, ada juga permintaan untuk semacam komoditas kepada seseorang yang tidak disebutkan namanya dan sebuah catatan mengenai ukuran anggur yang dibawah oleh seseorang bernama Ge’alyahu.
Dalam studi yang dipublikasikan oleh jurnal PLOS One, para peneliti menjelaskan bahwa pada masa tersebut (600 SM), sekitar 20 hingga 30 tentara berjaga pada satu titik dan berdasarkan pesan pada tembikar, tampaknya anggur adalah salah satu prioritas mereka dalam bertugas.
Berkat keberhasilan ini, para peneliti juga berencana untuk menggunakan teknik yang sama pada potongan tembikar dan artefak lainnya. Siapa tahu ada pesan tersembunyi lainnya yang belum terungkap.
Melalui pesan-pesan inilah, kita dapat mempelajari kehidupan masyarakat peradaban kuno. “Setiap kalimat, kata, dan tanda yang baru adalah tambahan penting untuk pengetahuan kita mengenai periode Kuil Pertama (1006-586 SM),” kata anggota tim peneliti, Anat mendel-Geberovich.