Belalang sembah merupakan salah satu serangga yang dianggap unik karena penampilannya. Berdiri tegak dengan kedua kaki depan menjulur ke depan layaknya pendoa, hewan ini juga menjadi salah satu tokoh dalam film serial Kung Fu Panda.
Namun, jangan tertipu dengan penampilannya. Belalang sembah memiliki perilaku berburu yang mengerikan. Layaknya zombi, belalang sembah memakan otak burung hidup-hidup. Penelitian tentang perilaku itu telah dipublikasikan di The Wilson Journal of Ornithology edisi Juni 2017.
Makanan belalang sembah umumnya memang artropoda. Namun, ilmuwan pun telah mengetahui bahwa spesies itu bisa memangsa hewan yang ukurannya lebih besar darinya, seperti katak, kadal, dan ular.
Martin Nyffeler dari Universitas Basel di Swiss, bersama timnya meninjau semua literatur ilmiah dan laporan lain yang bercerita tentang pemangsaan burung oleh belalang sembah. Tercatat, belalang sembah memangsa 2 jenis burung berbeda di 13 negara berbeda.
Sejak dokumentasi pertama pada tahun 1864, terdapat 147 kasus. Sebagian besar serangan terjadi pada burung kolibri di Amerika Serikat. Kolibri sering disergap belalang sembah di rumah kebun.
"Fakta bahwa perilaku memakan burung sangat umum pada belalang sembah, baik secara taksonomi maupun geografis, adalah penemuan spektakuler," kata Nyffeler seperti dikutip dari Science Alert pada Senin (10/7/2017).
Setidaknya berdasarkan laporan observasi yang telah diterbitkan Januari tahun 2006, perilaku makan belalang sembah cukup mengerikan, terutama ketika diketahui belalang sembah makan mangsa burung hidup-hidup.
"Modus operandi belalang sembah tampaknya dengan mendekati burung, yang selalu tergantung ke bawah, lalu masuk ke rongga tengkorak melalui salah satu mata, lantas memakan jaringan otak," tulis José Luis Copete dalam laporannya.
Serangan yang dapat berujung pada terpenggalnya kepala itu dapat dilakukan berkat kaki depan belalang sembah yang cukup kuat. Kaki depannya juga digunakan untuk melumpuhkan korban.
"Mereka hanya menahan (mangsa mereka), dan mereka memakannya saat mereka masih hidup, perlahan dan perlahan sampai tidak ada yang tersisa. Ini sangat mengesankan," kata ahli ekologi forensik Dietrich Mebs, pensiunan Universitas Frankfurt, Jerman, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
Nyffeler mengatakan, penelitiannya menunjukkan adanya ancaman kelangsungan populasi burung akibat perilaku memangsa belalang. Terutama, burung kolibri di Amerika Serikat.
"Jadi, disarankan sangat hati-hati saat melepaskan belalang sembah untuk pengendalian hama."
Menanggapi penelitian tersebut, pengamat burung Indiana Kenn Kaufman mengatakan untuk tidak terlalu mengkhawatirkan populasi burung. Sebab, hanya sedikit aksi "zombi" yang tercatat.
"Seperti tingkah lakunya yang aneh, saya rasa ini bukan ancaman bagi kelangsungan spesies burung kolibri, karena tidak terlalu sering terjadi pada populasi total," kata Kaufman kepada Sarah Emerson di Motherboard. "Jadi saya akan mengatakan itu fenomena yang menarik tapi bukan masalah konservasi."