Meningkatkan kinerja otak tidak hanya dapat dilakukan dengan cara konvensional seperti membaca. Cara sederhana seperti nyemil cokelat dapat meningkatkan kinerja memori hingga penurunan kepikunan. Hal itu telah dibuktikan oleh sejumlah peneliti Italia dan diterbitkan.
Dalam jurnal Frontiers in Nutrition, Valentina Socci bersama rekannya mengungkapkan bahwa mengonsumsi cokelat secara reguler berhubungan dengan peningkatan kinerja memori dan proses informasi visual.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya cokelat dan senyawa kimia di dalamnya disebut dapat membantu kinerja otak. Dalam beberapa tahun sebelumnya, cokelat juga sempat disebut memiliki efek terapeutik. Namun, sejumlah besar klaim tentang manfaat cokelat hanya dilakukan dengan sedikit percobaan yang terkontrol.
Untuk itu, Socci bersama rekannya menguji efek konsumsi senyawa flavonoid yang terkandung dalam cokelat terhadap aktivitas otak dalam jangka panjang.
Para responden diwajibkan untuk mengkonsumsi cokelat dalam jumlah rendah, menengah, atau besar dalam bentuk minuman cokelat ataucokelat batangan. Lamanya konsumsi juga berlangsung dalam jangka waktu antara lima hari hingga tiga bulan.
Setelah mengkonsumsi flavonoid dalam cokelat, Socci melihat terjadinya peningkatan kinerja memori kerja dan pemrosesan informasi visual yang lebih baik.
Bagi lansia, konsumsi flavonoid dalam jangka panjang juga meningkatkan perhatian, pengolahan mental, memori kerja, dan kelancaran verbal, terutama pada mereka yang mulai pikun.
"Hasil ini menunjukkan potensi flavonoid cokelat untuk melindungi kognisi pada populasi rentan dari waktu ke waktu dengan meningkatkan kinerja kognitif," tulis para peneliti dari University of L'Aquila di Italia ini.
Sedangkan bila Anda sehat, flavonoid dapat meningkatkan fungsi kognitif normal dan berperan melindungi kinerja kognitif.
Namun, konsumsi flavonoid paling bermanfaat bagi wanita yang menderita insomnia atau kurang tidur. Zat ini akan membantu menangkal gangguan kognitif yang terjadi setelahnya.
"Jika Anda melihat mekanisme yang mendasarinya, flavanoid cokelatmemiliki efek menguntungkan untuk kesehatan kardiovaskular dan dapat meningkatkan volume darah pada otak besar. Struktur ini sangat dipengaruhi oleh penuaan dan oleh karena itu, merupakan sumber potensial penurunan memori terkait usia pada manusia," tulis mereka.
Meski demikian, jangan lupakan efek samping bila sembarangan mengonsumsi cokelat, misalnya jumlah kalori setelah cokelat diubah menjadi cokelat susu, kadar gula, dan efek kafein.
“Ada potensi efek samping dari makan cokelat. Umumnya terkait dengan nilai kalori cokelat, beberapa senyawa kimia dari tanamancokelat seperti kafein dan theobromine, dan berbagai aditif yang kita tambahkan ke cokelat seperti gula atau susu," tambah para peneliti.