Permukaan Mars Ternyata Lebih Mematikan dari yang Kita Duga

By , Selasa, 11 Juli 2017 | 20:00 WIB

Para peneliti sudah lama penasaran dan mencari tahu apakah mikroorganisme bisa bertahan hidup di permukaan Planet Merah. Kini, studi baru mengungkap bahwa senyawa kimia bernama perklorat yang terdapat di permukaan Mars ternyata dapat menghapus perkembangbiakan bakteri hanya dalam hitungan menit. 

Dalam studi tersebut, peneliti dari University of Edinburgh melakukan percobaan laboratorium terhadap bakteri yang umum ditemukan di antariksa, Bacillus subtilis. Bakteri B. subtilis ditempatkan dalam larutan perklorat dengan konsentrasi yang sama seperti yang ditemukan di Mars. Kemudian, bakteri tersebut dikenai sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang umum sama dengan yang ada di permukaan Mars.

Hasilnya, tidak ada bakteri yang bertahan dalam uji ini. Bahkan, mereka mati dalam 30 detik. Uji coba ini menunjukkan betapa ganasnya kondisi permukaan di Mars, bahkan bagi mikroorganisme sekalipun. 

Planet Mars (NASA)

Sebelum ini, para peneliti menganggap bahwa perklorat dianggap hanya berbahaya bagi manusia, tetapi tidak bagi mikroba. Namun, studi ini mematahkan pendapat tersebut. Hasil penelitian membuktikan bahwa ketika senyawa perklorat dikombinasikan sinar UV yang intens, segalanya akan menjadi suram bagi semua bentuk kehidupan.

“Meski stabil pada suhu kamar, perklorat adalah oksidan yang kuat saat diaktifkan, misalnya pada suhu tinggi," tulis tim tersebut dalam laporan mereka di jurnal Scientific Reports.

Curiosity mendarat di tempat yang ternyata merupakan dasar sungai kuno. Penjelajah itu lalu beranjak, menuruni lekukan kecil di dekatnya di sebelah kiri, lalu mengebor bebatuan pertamanya selama berbulan-bulan. Batuan itu mengandung bukti kimia bahwa tempat itu dulu tidak hanya diliputi air, tetapi juga dapat dihuni. Temuan lainnya simak di NGI Juli 2013. (NASA/JPL/MSSS)

Tim peneliti juga mengekspos bakteri tersebut dengan sinar UV tanpa adanya perklorat. Namun, hal itu masih saja mampu menewaskan koloni tersebut dalam waktu sekitar satu menit.

Tentu saja, permukaan planet tidak setandus dan sebasah cawan petri. Dengan pemikiran tersebut, para peneliti juga menguji skenario di mana mikroba hidup di batuan Mars. Dalam percobaan itu, bakteri dikembangbiakkan di batuan tiruan dari silika yang dibuat semirip mungkin dengan batuan Mars.

Kondisi ini cukup membuat B. subtilis bertahan, meskipun pada akhirnya kebanyakan dari mereka mati. Hal itu menunjukkan bahwa jika memang ada kehidupan di Mars yang bisa ditemukan, mungkin kehidupan tersebut tersembunyi jauh di bawah permukaan planet ini.

Untuk ke depannya, para peneliti berusaha menindaklanjuti penelitian ini dan mengetahui secara pasti bagaimana senyawa mematikan di permukaan Mars tersebut membunuh sel-sel hidup.