Villarrica, salah satu gunung berapi paling aktif di Cili terbangun dengan luapan dendam. meluncurkan bom lava dan awan abu ribuan kaki ke udara. Penduduk kota-kota di dekat Pucon dan Conaripe dievakuasi sebagai tindakan pencegahan.
Gunung dengan puncak setinggi 2.850 meter ini, menurut Smithsonian's Global Volcanism Program dikenal sebagai stratovolacano atau gunung berapi komposit. Mereka dibentuk oleh akumulasi lava dan puing-puing lainnya yang keluar dari kawah dan celah-celah gunung saat terjadi letusan.
Stratovolcano kemungkinan memiliki ventilasi di puncaknya dan juga di sepanjang sisi-sisinya, dan letusan dapat terjadi melalui salah satu dari ventilasi itu. Terdapat lebih dari 30 arang kerucut dan ventilasi kecil di sisi Villarrica.
Letusan utamanya pada tahun 1985 dan 1992 menambahkan lapisan lava dan dua kerucut baru bagi Villarrica. Catatan bersejarah letusan gunung berapi ini yaitu pada tahun 1558.
Letusan pada tahun 2015, menurut Smithsonian ditandai dengan ledakan strombolian (letusan tipe sedang). Disebabkan oleh pelepasan gas secara terus menerus dari magma di dalam gunung berapi, ledakan strombolian itu menghasilkan air mancur lahar yang spektakuler juga puing-puing.
Awan abu yang melembung di atas letusan ini juga bisa menghasilkan petir, dari listrik statis yang terbentuk di dalam gumpalan awan abu tersebut.
“Kemarahan” Villarrica dapat menimbulkan potensi bahaya tambahan bagi penduduk sekitar berupa tanah longsor dan banjir. Villarrica dikelilingi oleh sekitar 40 kilometer persegi gletser, bongkahan es yang terbentuk dari endapan salju yang membatu, yang sekarang bertabur potongan batu yang meleleh dan menyala-nyala. “Permukaan sungai semakin naik akibat salju dan es yang mencair,” lapor USA Today.