Penemuan Perdana Kerangka Korban Tsunami Akibat Letusan Thera di Turki

By Maria Gabrielle, Minggu, 9 Januari 2022 | 09:00 WIB
Penemuan kerangka manusia di situs Çeşme-Bağlararası, Turki. (Proceedings of the National Academy of Sciences)

Nationalgeographic.co.id - Para ahli menemukan sisa-sisa dari jasad manusia di situs penggalian Çeşme-Bağlararası, berlokasi di sepanjang garis pantai di Teluk Çeşme, Turki Barat. Dia adalah korban tsunami yang terjadi sekitar 3.600 tahun lalu atau pada Zaman Perunggu Akhir.

Kala itu, tsunami terjadi karena adanya letusan gunung berapi besar yang terjadi di Thera (sekarang dikenal dengan nama Santorini) sebuah pulau di Laut Aegean tidak jauh dari Pulau Kreta, Yunani. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Vasif Şahoğlu dari Ankara University dan Dr. Beverly Goodman-Tchernov dari University of Haifa bersama tim.

Dilansir dari The Jerusalem Post, sisa-sisa dari jasad manusia memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana bencana letusan di wilayah tersebut. Selain itu, didapat pula lebih banyak informasi untuk studi kronologi dan sejarah Zaman Perunggu.

Menggunakan usia radiokarbon yang dikalibrasi dari puing-puing tsunami lainnya, para ilmuwan dapat memperkirakan kerangka itu berasal dari sekitar tahun 1612 SM. Studi ini telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of the United States of America (PNAS) dengan judul Volcanic ash, victims, and tsunami debris from the Late Bronze Age Thera eruption discovered at Çeşme-Bağlararası (Turkey) pada 4 Januari 2022.

“Penemuan ini adalah hasil dari penggalian bertahun-tahun oleh rekan saya Prof. Dr. Şahoğlu yang dikombinasikan dengan analisis sedimentologi untuk menilai asal-usul endapan. Dia mengundang saya datang ke Turki untuk membantunya menentukan apakah lapisan abu di lokasi itu terkait dengan letusan Thera dan ketika saya melihat bagian itu, saya perhatikan ada beberapa kesamaan di bawah lapisan abu dengan deposit tsunami yang pernah saya lihat di tempat lain,” jelas Dr. Beverly Goodman-Tchernov kepada The Jerusalem Post.

Baca Juga: Tsunami Cile Abad Ke-18 yang Terlupakan Ubah Hitungan Prediksi

Kerangka manusia dilaporkan oleh Phys, ditemukan terdorong ke dinding penahan. Para ahli juga menemukan sisa-sisa dari seekor anjing di sana. Penggalian di sana berlangsung selama 10 tahun lamanya dan berakhir di tahun 2019 lalu. Dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Prof. Dr. Şahoğlu di bawah izin Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.

Sang ahli melanjutkan mempelajari deposit tsunami sempat membuat dirinya dan tim merasa frustasi dan bingung. Hingga akhirnya mereka menyadari bahwa deposit tsunami jauh lebih besar daripada yang bisa dibayangkan. Penemuan kerangka manusia seperti menerima konfirmasi dari masa lalu.

Adapun bukti yang dikumpulkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tsunami besar melanda Aegean bagian utara. Hal ini bertolak belakang dengan anggapan sebelumnya bahwa rusaknya kawasan itu akibat limpahan abu vulkanik. Letusan Thera adalah peristiwa besar nan kritis bagi wilayah itu, membawa bencana, kematian, dan kehancuran.

Meskipun gempa bumi, abu, dan tsunami melanda wilayah tersebut, tetapi ini merupakan kali pertama sisa-sisa korban ditemukan. Daerah di mana kerangka manusia ini didapat menunjukkan kepada para peneliti bahwa mungkin dia tidak dapat selamat tepat waktu.

“Bencana alam baik letusan, tsunami, gempa bumi, angin topan, atau wabah penyakit telah lama menjadi bagian dari kisah umat manusia. Setiap individu adalah keturunan dari orang-orang yang entah karena keberuntungan, keterampilan, atau kecelakaan geografi berhasil selamat dari tantangan-tantangan ini,” ujar Dr. Beverly Goodman-Tchernov.

“Manusia Çeşme dan sisa-sisa lainnya memberi kita kesempatan untuk melakukan perjalanan ke masa lalu dan memahami pengalaman manusia pada waktu itu. Melalui ini, kita dapat lebih mempersiapkan apa yang mungkin terjadi di masa depan dengan memahami apa yang terjadi di masa lalu,” pungkasnya.