Bernostalgia dalam Potret Abadi Putri Diana

By , Rabu, 9 Agustus 2017 | 15:00 WIB

Sejak menjadi sorotan umat dunia ketika menikahi Pangeran Charles (Prince of Wales) tahun 1981, Lady Diana Spencer seketika menjadi tokoh populer bagi masyarakat. Bahkan setelah kematian dininya tahun 1997, potret-potret gaun pengantin yang ikonik hingga momen indah bersama kedua putranya—Pangeran William dan Harry—tetap memenangkan hati jutaan umat di dunia.

Dikenang sebagai “Putri Rakyat”, kegiatan kemanusiaan yang dilakukan menjadi bagian penting dari warisannya. Bekerja secara intensif dengan badan amal di seluruh dunia, Princess of Whales ini menggunakan ketenarannya untuk berbagai aktivitas, seperti upaya kesadaran untuk HIV/AIDS, tunawisma, dan ancaman ranjau darat.

Diana tumbuh bersama anjing, kucing, hamster, kelinci, dan kuda di sekelilingnya. "Dia mencintai binatang saat masih kecil," kata ibunya, "Dia mencintai segala sesuatu yang kecil dan berbulu lembut." Diana belajar menunggang kuda sebelum berusia empat tahun. Namun, setelah dia mematahkan lengannya dalam sebuah insiden berkuda, semangat berkuda pun memudar. Meskipun begitu, ia tetap memiliki empati terhadap semua makhluk hidup, yang menjadi ciri khas hidupnya. Potret ini menampilkan Diana yang memegang marmot peliharaannya saat pertunjukan hewan peliharaan 1972 di Sandringham. Dia membawa marmotnya ke sekolah asrama pertamanya, Riddlesworth Hall, di mana dia dijadikan ketua "Pets's Corner," tempat penitipan hewan peliharaan para siswa. (SPEN/AL, Camera Press, Redux)

Mengenang 20 tahun kematiannya pada 31 Agustus 2017 mendatang, kami menengok kembali beberapa momen penting Diana yang tertangkap kamera. Dimulai dari masa remajanya di Althorp hingga kunjungannya ke Angola tahun 1997, rangkaian potret ini menyajikan ulang kehidupan Putri Diana, salah satu wanita yang paling banyak difoto di dunia.

Simak foto monumental Putri Diana lainnya pada halaman berikutnya.!break!

Bahkan saat melompat ke kolam keluarga di Park House, sisi menyenangkan Diana muda masih saja muncul. Tampak lencana renang merah di bagian bawah baju renangnya. (SPEN/AL, Camera Press, Redux)
Sebuah foto dari salah satu album keluarga pribadi bertanggal 1967-69 menunjukkan pose imut Diana sebagai seorang gadis muda. Selain selalu tampak natural di depan kamera, ia juga memiliki selera busana yang memukai sejak usia dini. (SPEN/AL, Camera Press, Redux)
Diana telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang memiliki mata indah dan pesona yang memikat banyak orang. Di sini, dia berpakaian kotak-kotak di Braemar Highland Games di Skotlandia. September 1982. (Anwar Hussein, Getty Images)
Beberapa hari sebelum pernikahan mereka, Pangeran Charles dan Lady Di mengambil potret bersama. Juli 1981. (Keystone-France, Getty Images)
Sebuah potret pernikahan kerajaan di Ruang Tahta di Istana Buckingham. Lady Diana Spencer—sekarang menjadi Princess of Wales—berdiri di tengah bersama pangerannya. Ratu (mengenakan gaun biru) berdiri di samping Ibu Ratu (gaun berwarna ina teal) di sebelah kiri. Ibu Diana, Frances (gaun hijau), berada di sebelah ayahnya, Earl Spencer, di sebelah kanan. Pernikahan tersebut mengumpulkan dua keluarga dan mengakhiri spekulasi mengenai masa lajang Pangeran Charles. (Lichfield, Getty Images)
Untuk mengampanyekan pesannya mengenai acara amal HALO Trust, Diana berjalan melalui lapangan ranjau aktif di Huambo, Angola, di depan pers. Penyebabnya dianggap lebih penting dibanding bahaya yang dihadapinya. 15 Januari 1997. (Tim Graham, Getty)
Diana duduk di depan Taj Mahal dalam foto "princess alone" yang terkenal. Kala itu, Charles sedang bertemu dengan para pemimpin bisnis di Bangalore, momen yang jarang terjadi pada kunjungan kenegaraan. Bagaimanapun, Diana tahu bahwa ketika pers menguntit setiap aktivitas Diana dan Charles, mereka akan memicu spekulasi heboh melalui foto ini. Dan itu terjadi. Pers ingat bagaimana Charles duduk di bangku yang sama 12 tahun sebelumnya seraya berkata, "Suatu hari saya ingin membawa istri saya ke sini." Harapannya pun terjadi, meskipun kala itu akhir hubungan mereka sudah terlihat. Februari 1992. (Tim Graham, Getty Images)