Akuamasi, Teknik Kremasi Ramah Lingkungan yang Diminta Desmond Tutu

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 8 Januari 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi akuamasi. (Israkress/Wikimedia Commons)

Baca Juga: Arkeolog Temukan Tempat Kremasi Tertua, Berasal dari 9.000 Tahun Silam

Di sisi lain, akuamasi hanya membutuhkan sekitar sepertujuh dari energi yang digunakan dalam kremasi, dan tidak menghasilkan emisi apa pun. Cairan yang tertinggal setelah akuamasi adalah campuran steril dari senyawa organik termasuk garam dan asam amino yang dapat digunakan sebagai pupuk atau dinetralkan dan dilepaskan dengan aman ke saluran air.

Hasil akuamasi menghasilkan abu sekitar 32 persen lebih banyak sisa yang kemudian bisa dikeringkan dan dihaluskan menjadi bubuk putih. Abu ini dapat dijadikan kompos, jika Anda mau, sehingga jadi lebih bermanfaat dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Ditemukan Bukti Manusia Telah Melakukan Kremasi Sejak 9.000 Tahun Lalu