Kue Buah Kuno Berusia 100 Tahun yang Ditemukan di Antartika Ini Nyaris Bisa Dimakan

By , Jumat, 11 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Para konservator dari Antarctic Heritage Trust yang berbasis di Selandia Baru menemukan sekaleng kue buah berusia 100 tahun di sebuah pondok di Cape Adare, yang merupakan bangunan tertua di Antartika. Kue buah tersebut telah bertahan selama seabad di tempat paling dingin, berangin dan kering di Bumi.

Berbalut kertas dan sisa-sisa kaleng, makanan pencuci mulut itu berada dalam kondisi yang sangat baik. Meskipun wadahnya dalam keadaan rusak, namun dari penampilan dan aromanya, kue itu nyaris bisa dimakan.

Penjelajah Inggris Robert Falcon Scott kemungkinan besar membawa kue yang dibuat oleh perusahaan biskuit Inggris Huntley & Palmers itu ke Antartika, saat melakukan ekspedisi Terra Nova pada 1910-1913.

Baca juga: Apa Kata Ilmuwan Tentang Aturan 'Belum Lima Detik'

Tim ekspedisi tersebut menempati shelter di pondok Cape Adare—yang dibangun oleh tim Norwegian Carsten Borchgrevink pada 1899. Kemudian, mereka meninggalkan kue buah tersebut di sana.

"Kue buah merupakan makanan popular di kalangan masyarakat Inggris pada masa itu, dan masih popular hari ini," kata Lizzie Meek, manajer konservasi untuk artefak-artefak di Trust.

"Hidup dan bekerja di Antartika cenderung menimbulkan keinginan untuk makan makanan berlemak dan kadar gula tinggi, seperti kue buah, yang akan cocok disajikan dengan secangkir teh," tambahnya.

Keberanian yang heroik

Scott sang penjelajah dan keempat krunya mencapai Kutub Selatan pada 1912, tetapi mereka semua tewas dalam perjalanan pulang dari basis ekspedisi mereka, di pondok Terra Nova di Cape Evans.

Kue buah dibuat oleh perusahaan Inggris Huntley & Palmers, yang mengirimkan kue kaleng di seluruh dunia pada awal 1900-an. (Antarctic Heritage Trust)

Para ahli konservasi dari Heritage Trust telah merestorasi pondok Terra Nova sepanjang 15 meter. Pondok tersebut menjadi bangunan terbesar di Antartika pada masanya. Selain itu, para konservator juga menemukan beberapa gubuk kayu portabel lainnya yang penampilannya sama seperti ketika mereka ditinggalkan seabad lalu.

Setelah merestorasi artefak-artefak yang ditemukan di pondok—termasuk kue buah, para konservator mengembalikan mereka ke lokasi asalnya di dalam pondok.

Baca juga: Makanan Sudah Dihinggapi Lalat, Apakah Masih Boleh Dimakan?

Saat melakukan restorasi, pemimpin konservator Gordon Macdonald mengatakan bahwa pondok-pondok tersebut mungkin bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Antartika.

"Pondok-pondok itu juga membantu mengisahkan cerita tentang penjelajahan dan keberanian yang heroik, sekaligus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya," ucap Macdonald.