Mengapa Rusa Swedia ini Seluruh Tubuhnya Berwarna Putih?

By , Jumat, 18 Agustus 2017 | 15:00 WIB

Seekor rusa Swedia yang berwarna putih total baru-baru ini mendapat status selebriti setelah seorang politisi lokal merekam rusa itu saat mengembara melewati jalur air di wilayah Värmland, di bagian barat daya Swedia.

Seorang anggota dewan, Hans Nilsson mengatakan kepada sebuah stasiun radio Swedia, Sverige Radio bahwa dia adalah seorang pecinta alam yang telah sering mencoba untuk memotret atau memfilmkan rusa langka itu. Setelah tiga tahun, akhirnya dia menangkap cuplikan rusa banteng yang menakjubkan, yang sedang melintasi sungai dangkal dan berjalan melalui rumput tinggi. Rusa itu kelihatan putih seluruhnya, dengan lapisan beludru putih lembut bahkan tanduknya pun putih.

Meski tubuh berwarna putih, warnanya bukanlah hasil dari albinisme atau kondisi bawaan yang berakibat pada hilangnya pigmentasi. Kasus albinisme pada hewan dan pada orang menghasilkan mata berwarna terang atau merah muda. Rusa dengan bulu putih cerah lebih sering mendapatkan ciri ini dari gen resesif yang menyebabkan hewan tumbuh berwarna putih dan dengan bintik cokelat – satu kondisi yang disebut piebald.

Meskipun tidak umum bagi orang-orang untuk melihat rusa putih dibanding dengan rekan-rekan rusa cokelat lainnya, video hewan tersebut pernah muncul sebelumnya.

Pada akhir Juni, dua rusa putih yang kembar tertangkap kamera di Norwegia. Lee Kantar, seorang ahli biologi kijang dan rusa menjelaskan kepada National Geographic saat itu ia mengira rusa itu bisa jadi albino, bisa juga piebald, karena rekaman video tersebut belum cukup jelas untuk memastikannya.

Göran Ericsson adalah seorang profesor Ilmu Pertanian di Swedish University yang memahami tentang rusa dan rusa besar. Dia menjelaskan bahwa, meski kondisinya langka, dia melihat berita tentang kemunculan rusa putih ini setiap tahun, dan mungkin saja kelaziman munculnya hewan hantu ini meningkat.

Menurut Ericsson, rusa di Skandinavia menghadapi beberapa predator – kecuali manusia.

"Pemburu telah memilih untuk tidak membunuh rusa yang berwarna terang," kata Ericsson. Dengan kata lain, dengan rusa putih dilindungi secara efektif, seleksi alam mungkin membuat kondisi ini menjadi lebih umum.

"Ini seperti pembiakan anjing," katanya, "Mereka (para pemburu) menentukan untuk memilih ciri-ciri yang seharusnya tidak terjadi."

Tanpa database resmi mengenai rusa putih di wilayah ini, bagaimanapun, tidak dapat dikatakan secara definitif bahwa rusa putih menjadi lebih lazim atau umum.

Rusa putih juga telah terlihat di Alaska dan Kanada. Wilayah Amerika Utara kini juga merupakan rumah bagi para predator yang melimpah seperti serigala dan beruang, dan tidak diketahui apakah bulu putih hewan tersebut menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan saat mencoba kabur dan bersembunyi ke hutan.

Di Kanada, pemburu dilarang membunuh rusa yang tubuhnya lebih dari 50 persen berwarna putih.