Bangka Tengah Sport Tourism 2017 Digelar Juni-September

By , Rabu, 5 Juli 2017 | 14:00 WIB

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar serangkaian acara "Bangka Tengah Sport Tourism 2017" pada 30 Juni-10 September 2017. Kegiatan ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan Pemkab Bangka tengah untuk mengembangkan pariwisata melalui kegiatan olahraga. 

Ada tujuh cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Grass Track yang berlangsung di Sirkuit Desa Terak (30 Juni-2 Juli); Bridge di Resto Gale-gale (4-6 Agustus); Takraw Pantai (11-13 Agustus), Marathon (12-13 Agustus), dan Panjat Tebing 8-10 September di Pantai Terentang; serta Adventure Off Road (14-18 Agustus 2017) dan Mountain Bike di Kolong Biru.

Rangkaian acara Bangka Tengah Sport Tourism 2017 dimulai  dengan penyelenggaraan Kejurnas Grass Track Bupati Bangka Tengah 2017, hasil kerjasama Pemkab Bangka Tengah dengan IMI Bangka Belitung.

Dalam acara pembukaan, Plt Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh,  menyampaikan  bahwa sentuhan wisata olahraga membawa banyak manfaat bagi ekonomi masyarakat di Provinsi Babel, khususnya di Kabupaten Bangka Tengah.

Menurutnya, melalui wisata olahraga, daerah bisa berpromosi sesuai dengan potensi, sehingga muncul efek pemasaran yang baik untuk mengajak wisatawan dan investor ke Kabupaten Bangka Tengah.

"Wisata olahraga juga menjadi jawaban untuk mengatasi kesenjangan sosial di masyarakat, karena pemerintah daerah mengembangkan destinasi wisata yang ada di pedesaan dengan sentuhan sport tourism,” ungkap Ibnu Saleh.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisata olahraga (sport tourism) bisa menjadi sarana konsolidasi sosial untuk mendesain pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.

"Jika ditarik lebih jauh lagi, itu akan menjadi modal sosial (social capital) yang sangat berharga untuk membangun daerah,” ujar Abdul Fatah.

Ia menambahkan, wisata olahraga juga bisa menjadi salah satu sarana pembangunan infrastruktur bagi daerah yang menjadi tuan rumah.

“Melalui ajang wisata olahraga, daerah memperbaiki dan membangun berbagai infrastruktur hingga ke pelosok-pelosok desa untuk memudahkan akses bagi wisatawan dan peserta lomba atauolahraga. Perbaikan jalan misalnya, tidak hanya berguna saat lomba semata, tetapi juga akan membantu mobilitas penduduk lokal untuk menggerakkan ekonomi daerah,” pungkas Abdul Fatah.