Seekor wildebeest di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, lolos dari maut berkat pertolongan dua kuda nil. Dalam sebuah rekaman video, tampak kedua 'pahlawan' itu datang tepat waktu untuk menyelamatkan wildebeest yang telah kehabisan tenaga untuk melepaskan diri dari mulut buaya.
Kemungkinan besar, herbivora itu sedang mendekati air untuk minum saat disergap dari bawah. Wildebeest berjuang membebaskan diri, tapi buaya tersebut terus mencengkeram erat kakinya di dalam rahangnya yang kuat.
Selama hampir delapan menit, wildebeest dan buaya terlibat dalam pergulatan menegangkan, dan akhirnya, wildebeest tampak kelelahan.
Perlahan buaya mulai menyeret tubuh wildebeest ke dalam air. Buaya, dengan tubuh berat dan kaki pendek kekar, akan lebih mudah menaklukkan mangsanya yang bertubuh besar jika berada di dalam air.
Saat wildebeest semakin kesulitan melepaskan diri di dalam air dan buaya terus menariknya dengan kkuat, dua kuda nil mendekat. Mereka menaiki buaya, sehingga gigitan predator itu terlepas dari kaki calon mangsanya. Wildebeest akhirnya selamat. Tetapi, dengan kaki yang patah, mamalia tersebut kemungkinan tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu lama.
Lantas, apakah dua kuda nil ini memang benar-benar berniat "menyelamatkan" wildebeest?
"Tidak mungkin," kata Douglas McCauley, seorang profesor di University of California Santa Barbara yang juga merupakan National Geographic Explorer. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka juga herbivora, kuda nil bisa sangat agresif. Awal bulan ini, seekor kuda nil yang sedang tidur di Kenya dikejutkan oleh singa, dan ia mematahkan leher kucing besar tersebut.
Ada dua teori yang disampaikan oleh McCauley, mengapa dua kuda nil, kemungkinan pejantan dominan, tanpa sengaja "menyelamatkan" wildebeest.
Teori pertama, buaya berada terlalu dekat dengan wilayah teritorial kuda nil. Kuda nil dan buaya, yang sama-sama menghabiskan banyak waktu di air, pada umumnya mewaspadai satu sama lain.
"Kuda nil terlalu besar dan kuat untuk dimangsa buaya, dan kuda nil membatasi makanan mereka pada tumbuh-tumbuhan saja. Tetapi, saat seekor buaya berada dalam jarak sekitar dua meter dari kuda nil, teritorial mereka bisa berubah," tutur McCauley.
Hipotesis kedua McCauley, yang menurutnya lebih mungkin terjadi dalam kasus ini yaitu percikan air yang disebabkan oleh wildebeest-lah yang mendorong para kuda nil tersebut untuk mempertaruhkan wilayah mereka.
"Dugaan terbaik saya, kuda nil akan bertingkah sangat agresif terhadap apa pun yang mencoba memasuki air. Mereka akan datang dan mengusirnya dari air," jelas McCauley.
Dengan kata lain, meski kedua kuda nil itu terlihat seperti "menyelamatkan" wildebeest di dalam video, namun sebenarnya mereka sedang mengklaim teritorinya secara agresif.
Jadi, meski video tersebut tidak menunjukkan kasus altruisme pada kuda nil, McCauley mengatakan, "Ini adalah contoh bagus bagaimana hewan saling menyesuaikan diri dan berbagi ruang di alam liar."