Bangun tidur dan siap-siap beraktivitas yang dilakukan secara terburu-buru di pagi hari sering membuat sarapan dilupakan. Padahal, sarapan memiliki dampak positif bagi kecerdasan.
Menurut Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Arif Satria, orang yang tidak sarapan akan membuat kualitas berpikirnya menurun, seperti kemampuan matematika dan mudah mengantuk.
Guru Besar Gizi Masyarakat IPB Profesor Hardinsyah mengatakan bahwa melewati sarapan berarti meniadakan asupan energi di pagi hari. Padahal, energi adalah salah satu asupan penting untuk aktivitas otak.
"Ketika belajar, otak kita butuh energi dari kalori tadi, sehingga mampu aktifkan peran otak," kata Hardinsyah kepada Kompas Lifestyle saat acara Journalist Goes To Campus dari Danone Indonesia, Bogor, Selasa (22/8/2017).
Selain energi, menu sarapan juga sebaiknya mengandung zat gizi lain seperti vitamin, mineral, asam lemak hingga kalsium. Semua zat gizi itu bisa didapat ketika sarapan. "Misal seperti asam lemak esensial bagus untuk perkembangan pertumbuhan otak. Kemudian kalsium juga memiliki manfaat penting untuk tubuh," ujar Hardinsyah.
Lantas, bagaimana menu sarapan yang tepat? Hardinsyah mengatakan bahwa gizi seimbang harus diperhatikan. Porsi dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin hingga mineral harus cukup. Sementara itu bila mengonsumsi sereal, maka harus ditambah dengan buah dan susu.