Makanan yang Dianggap Sehat Ini Ternyata Belum Tentu Layak Konsumsi

By , Jumat, 25 Agustus 2017 | 10:00 WIB

Ilmuwan nutrisi terus melakukan penelitian terhadap sifat kesehatan makanan. Semua bahan makanan yang ada pada foto di atas, ditambah dengan minyak zaitun dan teh, telah menjadi subyek lebih dari 20 penelitian dalam 25 tahun terakhir, menurut Michael Roizen, kepala petugas kesehatan di Cleveland Clinic.

Roizen berujar, “Makanan-makanan tersebut memiliki manfaat tak terduga, atau biasa dikonsumsi tetapi mungkin memiliki risiko,” katanya.

Nutrisi beberapa makanan seperti buah delima dan pistachio—semacam buah kenari hijau—di Inggris menjadi ‘tenar’ karena trik sebuah perusahaan besar yang mendominasi produksi dan penjualan makanan tersebut. Perusahaan tersebut membayar sebagian besar penelitian mengenai nutrisi makanan yang dinaunginya.

Namun, studi yang disponsori dapat menaungi sains, kata Roizen. National Dairy Council, misalnya, memiliki produk pemasaran yang besar, seperti susu, yogurt, keju, dan lain-lain yang bergizi secara alami.

Beberapa produk susu mengandung senyawa yang disebut lesitin, yang dianggap sehat dan tahan lama. Namun, lesitin berinteraksi dengan bakteri usus untuk menghasilkan senyawa majemuk trimetilamin, yang menyebabkan radang dan dapat menyebabkan penyakit. Selain susu, kuning telur juga megandung lesitin, sehingga Roizen menyarankan untuk meminimalkan konsumsi makanan-makanan tersebut.

Makanan yang sering diteliti belum tentu makanan yang harus Anda makan. Roizen menyarankan untuk menghindari diet rendah karbohidrat yang menekankan pada mentega, keju, dan daging. Bahkan, daging sapi yang diberi makan rumput segar ternyata mengandung karnitin, salah satu penghasil trimetilamin.

“Protein tidak akan berbeda, apakah asalnya diberi makan rumput segar atau diberi makan biji-bijian,” ujar Roizen. Anggur merah atau tetesan minyak zaitun segar dan masih alami—dua makanan yang paling sering diteliti—dapat sedikit mengurangi efek negatif dari daging dan susu. Namun, anggur merah tersebut tetap berisiko tinggi, begitu pula minyak zaitun yang tinggi kalori.

Lebih baik, ikutilah sains daripada sensasi, begitu Roizen berujar. Mengkonsumsi sayuran adalah pilihan terbaik. Selain itu, pilihlah salmon atau ikan laut yang memiliki lebih banyak minyak ikan daripada kebanyakan spesies lainnya yang tinggi lemah dan rendah suhu. Meminum kopi hitam juga mampu meningkatkan kerja hati.  Di samping itu, mengkonsumsi kacang secara tidak berlebihan dan sepotong coklat hitam mampu mengoptimalkan kesehatan tubuh.