Sebuah studi yang baru saja dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences baru saja mengungkapkan bahwa beruang-beruang cokelat Amerika kini lebih memilih makan buah sambucus ketimbang makan salmon karena perubahan iklim.
Seharusnya, beruang-beruang tersebut makan salmon di awal musim panas dan berganti ke buah sambucus pada bulan Agustus dan September.
Akan tetapi, temperatur yang lebih hangat membuat sambucus berbuah lebih cepat dari biasanya sehingga bertepatan dengan datangnya salmon ke sungai-sungai Pulau Kodiak di Alaska.
Kepada Telegraph 25 Agustus 2017, pakar biologi Oregon State University, William Deacy, yang menulis studi tersebut mengatakan, apa yang Anda lihat di sini adalah beruang-beruang sedang mengejar jadwal.
“Ini seperti Anda disuguhi sarapan dan makan siang di saat yang sama, dan diberitahu bahwa tidak akan ada makanan lagi hingga malam hari. Anda pun harus memilih di antara keduanya karena kemampuan perut Anda yang terbatas,” katanya.
Akibatnya, beruang-beruang pun lebih memilih untuk makan sambucus yang mengandung lebih sedikit protein dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk dicerna agar berat badan cepat bertambah.
Menanggapi fenomena ini, para peneliti memperingatkan bahwa perubahan pola makan beruang bisa berdampak buruk pada ekosistem Pulau Kodiak.
Hal ini terbukti ketika beruang-beruang lebih memilih makan sambucus dan meninggalkan sungai pada musim panas tahun 2014. Hutan di sekitar sungai turut menderita karena tidak mendapatkan sisa-sisa ikan yang berpotensi menyuburkan tanah.
“ Beruang-beruang yang pindah dari makan salmon ke sambucus menganggu mata rantai ekologis yang biasanya menyuburkan ekosistem dan membuat angka mortalitas salmon tinggi,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Secara rata-rata, buah sambucus merah matang 2,5 hari lebih cepat setiap dekade. Jika pola ini terus berlanjut, maka siklus sambucus dan salmon akan benar-benar bertepatan pada tahun 2070.