Kini, Anda Dapat Memesan Pesawat Layaknya Memanggil Uber

By , Senin, 23 Oktober 2017 | 17:00 WIB

Kepala Eksekutif pesawat terbang Eviation Aircraft, Omer Bar-Yohay, mengeluarkan terobosan baru berupa pemanggilan pesawat terbang murah via smartphone layaknya memanggil Uber. Terobosan pesawat listrik self-piloting yang berbasis di Israel ini dideklarasikan pada Selasa, 17 Oktober 2017 silam dengan sebuah visi tentang “Bertemunya Uber dan Tesla di langit.”

Bar-Yohay memandang adanya masa depan di mana orang-orang akan dengan mudah membawa Uber ke bandara regional, dan menggunakan aplikasi smartphone lain untuk memanggil pesawat listrik Eviation dan mengantar mereka ke tujuan yang jauh dengan biaya murah.

Eviation berada di Paris Air Show awal tahun ini dengan prototipe skala kecil, dan berniat untuk kembali dengan pesawat listrik skala penuh yang mampu mengangkut penumpang pada tahun 2019.

Pendanaan Terbang

Dalam pendanaannya, para pendiri pesawat listrik Aviation menghadiri konferensi teknologi Wall Street Journal untuk mengumpulkan dana dengan target sekitar 20 juta dolar. Menurut Bar-Yohay, hingga kini, bisnis teknologi yang baru berjalan dua tahun tersebut telah mengeluarkan biaya sekitar 10 juta dolar, termasuk bantuan dari pemerintah Israel.

Pendanaan selanjutnya akan digunakan untuk modal bahan bakar pesawat listrik. Pesawat ini dirancang untuk menampung hingga sembilan penumpang dan dua awak kapal.

Baca juga: Alasan Ponsel Tidak Boleh Digunakan di Pesawat dan Pom Bensin

Alih-alih menghabiskan berjam-jam di dalam mobil yang menempuh perjalanan ratusan mil, pesawat listrik ini dapat dipanggil sesuai permintaan ke bandara regional. Tentunya, pesawat tersebut mampu mengantarkan penumpang dalam ratusan mil yang singkat dan dengan biaya murah.

Eviation menggunakan bandara regional kecil yang biasanya kurang dimanfaatkan, sehingga dapat memenuhi permintaan terbang dengan baik.

"Perlu biaya seperti tiket bus," kata Bar-Yohay tentang layanan semacam itu. "Jika Anda membangun pesawat listrik, seperti Tesla, biaya operasinya menjadi sangat rendah”, tambahnya.

‘Tidak Pernah Putus’

Bar-Yohay mengatakan, komponen listrik untuk pesawat terbang adalah sebagian kecil dari bagian biaya yang sebanding untuk mesin di pesawat terbang tradisional, serta lebih dapat diandalkan. "Anda perlu membangun mesin yang tidak akan pernah putus; komponen listrik secara alami seperti ini," kata Bar-Yohay.

Baterai pesawat evolusioner tersebar di lebih dari selusin tempat. Jadi, "tidak masalah apa yang menghantam Anda, beberapa bagian pesawat akan memiliki kekuatan untuk membuat Anda terus berjalan," tutur Bar-Yohay.

Kisaran jarak yang diharapkan dari pesawat Eviation sekitar 650 mil (1.050 kilometer). Visinya adalah agar pesawat dapat diuji coba sendiri, sehingga bisa dipanggil melalui aplikasi dan tersedia sesuai keinginan orang yang memesannya.

Baca juga: Rahim Buatan untuk Bayi Prematur

Pasar dapat menjadi transportasi bagi massa, dan kita sudah terbiasa tidak memiliki segalanya,” ujar Bar-Yohay.

Bar-Yohay mencatat bahwa sementara masyarakat mungkin bergulat dengan mobil, pesawat self-piloting ini telah ada selama beberapa dekade.

"Kami tidak ada di sini untuk mencuri klien dari Cessna atau pembuat pesawat lainnya," kata Bar-Yohay. "Kami di sini untuk mencuri klien dari Ford, GM, Tesla, karena kami bisa lebih murah per mil", imbuhnya.

Artikel terkait: Ilmuwan Ciptakan Lengan Robotik yang Bisa Dikendalikan Pikiran dan Merasakan Sensasi

Dia mengharapkan pesawat Evolution generasi pertama menghabiskan biaya $ 2,5 juta sampai $ 3 juta. Bar-Yohay mencatat ada persaingan yang sudah terbentuk, termasuk pimpinan Uber yang meneliti kendaraan udara untuk menerbangkan penumpang jarak pendek.

"Ini adalah samudera biru berikutnya di luar sana," ucap Bar-Yohay tentang pasar penerbangan permintaan pelanggan. "Akan ada tempat untuk semua orang."