Disangka Alien, Bola Bercahaya di Langit Rusia Akhirnya Berhasil Diidentifikasi

By , Rabu, 1 November 2017 | 17:00 WIB

Bola raksasa terlihat di langit Salekhard, kota di Rusia pada 27 Oktober malam. Foto-foto yang beredar luas di media sosial menimbulkan spekulasi bahwa objek tersebut berkaitan dengan invasi makhluk asing atau alien.

Bola-bola bercahaya yang muncul secara misterius tersebut akhirnya berhasil diidentifikasi. Objek tersebut merupakan dampak dari uji coba rudal balistik antarbenua.

Bola-bola bercahaya tersebut muncul jauh di wilayah utara Arktik. Mereka melapisi cahaya menakjubkan dari aurora yang memang biasa muncul di sana. Para fotografer yang kebetulan sedang “berburu” aurora, berhasil mengabadikan kemunculan bola-bola raksasa nan bercahaya tersebut.  

“Objek-objek ini memang tes rudal,” ujar Jonathan McDowell, ahli astrofisika di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics. “Empat rudal balistik diluncurkan dan setidaknya salah satunya terlihat secara luas. Tidak ada keraguan tentang identifikasi dari pengamatan-pengamatan ini dengan uji coba rudal.”

Saksi mata mengatakan kepada Siberia Times bahwa bola tersebut pertama kali muncul sebagai bola yang solid, sebelum meluas dan akhirnya menghilang.

“Saya keluar untuk merokok dan mengira itu adalah akhir dari dunia ini,” ujar saksi mata bernama Vasily Zubkov kepada media tersebut.

Ketakutan-ketakutan serupa juga diutarakan oleh netizen di media sosial.

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pada media setempat bahwa mereka melepaskan sebuah rudal balistik Topol antarbenua dari wilayah barat Plesetsk ke daerah uji timur jauh di semenanjung Kamchatka. Rudal topol mampu membawa senjata nuklir, meski rudal tersebut kabarnya tidak bermuatan saat diluncurkan.

Militer Rusia melakukan latihan strategis ini setiap tahun. Pada tahun 2009, sebuah peluncuran tes yang gagal terlihat di Norwegia, menampilkan pertunjukan yang lebih aneh lagi. Saksi melihat cahaya spiral muncul dan terus membesar sampai akhirnya hilang. Sementara kemunculannya membingungkan banyak orang, kementerian pertahanan kemudian memastikan bahwa pola tersebut terjadi akibat kerusakan roket.