40 Tahun Hidup di Penangkaran, Lumba-lumba Tertua di Dunia Akhirnya Mati

By , Jumat, 3 November 2017 | 16:00 WIB

Seekor lumba-lumba hidung botol tertua yang hidup di akuarium mati hanya beberapa pekan memecahkan rekor setelah hidup lebih dari 40 tahun di penangkaran.

Nana, diperkirakan berusia 47 tahun, ditemukan mati pada Selasa (31/10/2017) di Shimoda Aquarium, Shizuoka, wilayah tengah Jepang.

Kematian Nana terjadi hanya kurang dari sebulan setelah mamalia air itu genap 42 tahun dan 10 bulan berada di bawah perawatan manusia.

Catatan ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang seekor lumba-lumba di Kamogawa Sea World, di sebelah tenggara Tokyo.

Pengelola akuarium akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Nana si lumba-lumba.

"Sebelumnya Nana sudah kehilangan nafsu makannya," ujar Kiyoshi Sakamoto, dari Shimoda Aquarium, Kamis (2/11/2017).

Nana, yang menjadi buah bibir pemberitaan karena memecahkan rekor, mendapatkan penghargaan dan sertifikan khusus dari pemerintah kota Shimoda, bulan lalu.

"Nana adalah simbol dari akuarium ini dan sudah menarik banyak penggemar karena perilakunya yang manis," tambah Sakamoto.

Sakamoto melanjutkan, pengelola Shimoda Aquarium sedang mempertimbangkan untuk menggelar upacara khusus untuk mengenang Nana.

Nana ditangkap di lepas pantai Ito pada 1974 dan sejak itu dia tinggal di akuarium. Sepanjang hidupnya dia sudah melahirkan delapan anak dan ikut ambil bagian dalam pertunjukan lumba-lumba.

Di alam liar, lumba-lumba biasanya hidup antara 10-15 tahun, sementara jika mereka hidup di akuarium maka usia hewan ini bisa lebih panjang.

Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul Lumba-lumba Tertua di Dunia Akhirnya Mati.